RASIKAFM –Â Kecelakaan karambol yang terjadi di Turunan Sigarbencah atau Jalan Imam Suparto, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang mengakibatkan empat orang mengalami luka parah hingga meninggal dunia ditempat.
Informasi yang diperoleh, tiga dari empat korban tersebut yaitu bapak, ibu dan seoarang balita laki-laki yang baru lahir pada tanggal 1 Juni tahun 2021 lalu. Sementara satu korban lainnya bernama Soni Arifianto (41) warga Meteseh, Kecamatan Tembalang
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit mengatakan ketiga korban tersebut yakni Nurul Huda (36) suami dari Erna Puji Rahayu (32) dan anak mereka yang baru berumur sekira 3 bulan bernama Alif Kendra Tama.
“Jumlah korban md (meninggal dunia) langsung dievakuasi. Sementara masih 4 orang salah satunya balita,” tuturnya.
Huda mengalami luka parah dibagian perut dan istrinya mengalami luka parah dibagian kepala. Sementara sang balita juga tidak tertolong usai luka parah dibagian perut dan kepala.
“Satu korban lainnya mengalami luka cidera berat pada kepala serta kaki dan tangan kanan patah. Para korban dilarikan ke RSUP Kariadi untuk proses lebih lanjut,” ujarnya.
Sigit menjelaskan, kecelakaan tersebut diawali dari truk tangki berisi air bernomor polisi H-1983-AY yang hilang kendali saat berada di turunan Sigarbencah menuju ke arah Meteseh.
Kemudian, truk yang dikendarai Agus Sutanto (51) warga Pekalongan tersebut menabrak 6 pengguna jalan lainnya yang berjalan searah didepannya. Saat ini dia beserta truk yang ia kendarai sudah diamankan pihak kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan karambol itu terjadi pada pukul 10.30 WIB. Akibatnya empat orang meninggal dunia dan arus lalu lintas dari dua arah sempat tersendat.
Sebelum kejadian, truk itu diduga hilang kendali saat berada di sebelum tikungan Sigarbencah.
“Keterangan dari tersangka atau pengemudi bahwa hilang kendali dari tikungan sebelum Sigarbencah. Jadi tikungan Sigarbencah hilang kendali tidak bisa ngerem menguasi kendaraan tersebut. Sehingga pertama awal menyenggol agya (mobil) lalu kekiri kemudian motor juga (menabrak) kekanan,” pungkasnya.
“Jadi berusaha ngerem tidak bisa. Akhirnya ada tembak pantul karambol ke kanan dan kekiri. Sampai titik akhir di sebelah kiri (jatuhnya truk),” ucap Sigit.
Sementara Saiful Dedi Saputra, salah satu korban mengatakan saat itu ia hendak menuju ke arah Undip dari arah Meteseh mengendarai motor NMax bernomor polisi H-3789-BNF.
Sebelum kecelakaan terjadi, kata dia, ditengah perjalanan ia melihat ada truk yang hilang kendali ketika turun ke arah Meteseh.
“Truknya itu dari atas (Undip), dari atas dia blonh (Truk) buang (banting) nganan terus kena motor-motor semua,” katanya kepada halosemarang.id dilokasi.
Beruntung ia hanya mengalami luka ringan dibagian tangan kirinya. Namun, satu pengendara yang juga melintas bersamanya meninggal dunia usai tertabrak truk.
“Lukanya udah hancur kepalanya lah semuanya lah. Korbannya itu cewe,” bebernya.
Pria yang berprofesi sebagai montir itu juga mengaku kendaraan yang ia kendarai itu adalah motor konsumen yang sedang ia pakai untuk uji coba setelah mendapatkan service.
“Mau nyoba motor bukan motor saya. Makanya itu bingungnya disitu. Motornya masih tak copoti tebengnya (bodynya) katanya kan mbrebet,” imbuhnya.