URL audio tidak tersedia.

Radio Terbaik di Jawa Tengah (versi KPI)

RASIKA 105.6 FM

"KAWAN PEMANDU JALAN"

Mbak Google

KABAR RASIKA

Rezeki Tak Disangka dari Keripik Nangka

Rezeki Tak Disangka dari Keripik Nangka

Rezeki Tak Disangka dari Keripik Nangka

Featured Image

Hendri Wiyono tengah mengemas keripik nangka sebelum dipasarkan, di Dusun Kalimalang, Kelurahan, Jambu, Kabupaten Semarang, Rabu (23/3/2021). (Foto/win)

JAMBU, RASIKAFM – Siapa tak mengenal buah nangka? Ya, buah yang diyakini berasal dari India itu memiliki tekstur lembut, dengan kulit buah tebal berduri lunak dan bau khas yang menyengat tersebar luas di kawasan Asia Tenggara. Tak terkecuali Indonesia, buah tropis yang masih satu kerabat dengan cempedak itu tumbuh secara baik.

Masyarakat pada umumnya memanfaatkan buah nangka secara konvensional, baik itu dimakan secara langsung jika sudah masak ataupun diolah menjadi sayur ketika nangka masih muda. Tak jarang juga, buah nangka dipadupadankan dengan bahan makanan lain untuk diolah menjadi kudapan dan minuman. Namun, di tangan seorang Hendri Wiyono, buah nangka diolah menjadi cemilan yang berbeda dari yang dibuat kebanyakan orang. Berkat kreativitas lelaki berusia 37 tahun itu, buah nangka diolah menjadi keripik nan renyah.

Ditemui di rumah sekaligus lokasi pengolahan keripik nangka, yakni di Dusun Kalimalang RT 01 RW 06, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Hendri menjelaskan ide awal pembuatan keripik nangka itu berasal dari rasa prihatin. Di mana setiap panen raya buah nangka, tidak sedikit yang akhirnya terpaksa busuk dan dibuang karena tidak terjual. “Kecamatan Jambu ini kan sentra buah nangka. Kebanyakan warga jual buahnya secara langsung. Kadang yang tidak laku ya busuk, akhirnya dibuang begitu saja. Saya kok eman rasanya, terus mikir produk apa ya yang bisa tahan lama dan punya nilai ekonomi tinggi. Tercetuslah ide bikin keripik nangka,” ungkapnya.

Dalam pembuatan keripik nangka itu diakui Hendri tidak mengikuti pelatihan atau kursus, melainkan secara otodidak. “Ibu saya kan punya warung. Barang dagangannya sejak saya kecil ya nangka itu. Suatu hari saya mengirim nangka ke sebuah pabrik pengolahan keripik di Surabaya. Di sanalah saya belajar dengan melihat secara langsung bagaimana buah nangka diolah menjadi keripik,” jelasnya.

Berbekal pengalamannya itu, Hendri bertekad membuat hal yang sama. Tahun 2018, ia memulai eksperimen mengolah buah nangka untuk dijadikan keripik. Ia kemudian memesan berbagai mesin penggorengan khusus beserta pengering minyak dengan harga yang tidak murah. “Percobaan pertama hingga ketiga saya gagal. Mulai dari takaran minyak yang kurang pas, pemilihan buah nangka hingga lamanya waktu penggorengan. Hasilnya ya keripik jadi gosong sehingga tak bisa dijual,” terangnya. Diakuinya, dalam mengolah nangka menjadi keripik tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan ada keterampilan khusus yang harus dikuasai. Pertama, dalam memilih buah nangka juga harus yang memiliki daging buah tebal dan rasanya manis. “Buah yang tipis tidak kita gunakan, sebab hasilnya nanti kurang bagus. Oleh karena itu, penyortiran bahan utama menjadi kuncinya,” jelas Hendri. Selanjutnya, buah nangka yang telah disortir tersebut dibelah menjadi dua bagian dan dibuang bijinya.

Keripik nangka yang sudah jadi ditiriskan dan disortir. (Foto: win)

Sebelum diolah, buah nangka dimasukkan ke dalam freezer selama lebih kurang 12 jam. “Itu untuk mendapatkan tekstur keripik yang renyah usai digoreng,” ujarnya. Teknik penggorengannya pun juga tidak bisa sembarang dilakukan, melainkan ada beberapa langkah khusus. “Sebelum digoreng, kami pastikan minyak telah benar-benar panas baru kemudian nangka dimasukkan ke dalam mesin penggorengan khusus. Setiap interval waktu 15 menit, tuas mesin harus diputar agar nangka matang secara merata. Sedangkan lamanya waktu penggorengan 2 jam,” katanya.

Saat ini, mesin penggorengan yang ia miliki berkapasitas maksimal 15kg. Sedangkan dalam 1 hari, ia melakukan penggorengan sebanyak tiga kali. “Perbandingannya, setiap 4,5kg nangka basah bisa menghasilkan 1kg keripik nangka, sehingga dalam satu hari maksimal kami hanya mampu produksi 10kg keripik nangka,” ungkapnya. Setelah keripik matang, kemudian ditiriskan beberapa saat lalu dumasukkan ke dalam mesin sentrifugal yang berfungsi mengeringkan minyak. “Keripik yang sudah benar-benar kering kemudian kami kemas dalam wadah transparan agar pembeli tahu seberapa banyak isinya.

Untuk harganya berbeda-beda. Kemasan 100gram harganya Rp20 ribu, 500gram Rp75 ribu dan 1kg Rp140 ribu,” paparnya. Sedangkan untuk pemasarannya masih di sekitar Kabupaten Semarang, dijual secara daring dan beberapa dipajang di warung milik ibunya. Dalam satu bulan, paling tidak ia bisa menjual 100kg keripik nangka.

Keripik Nangka 17 asli Jambu, Kabupaten Semarang. (Foto: win)

Soal bahan baku, diakui Hendri meski relatif mudah didapat akan tetapi selalu tidak bisa memenuhi permintaan pembeli. “Saat ini kapasitas maksimal mesin kami 15kg, sedangkan permintaan relatif tinggi. Stok buah nangka yang ada di Kabupaten Semarang ternyata belum bisa mencukupi permintaan. Bahkan kami sampai kulakan ke Gringsing, Batang dan itupun kami masih kewalahan,” ungkapnya.

Diakui Hendri, dengan kapasitas mesin yang terbatas seringkali ia mengalami kendala dimana permintaan tinggi sedangkan ketersediaan keripik terbatas. “Makanya kami punya rencana untuk mengembangkan lagi, termasuk penambahan kapasitas mesin agar produksi bisa lebih banyak,” terangnya. Sementara saat ditanya mengenai dampak pandemi bagi usahanya, Hendri mengaku tidak terlalu banyak berpengaruh. “Alhamdulillah kami masih bertahan. Dampak pasti ada tapi relatif kecil. Apalagi ini sektor kuliner, masyarakat juga masih butuh jajan, butuh camilan,” urainya.

Di akhir perbincangan, Hendri berharap agar keripik nangka olahannya tetap bisa bersaing dan bisa masuk ke outlet toko modern serta menjadi salah satu oleh-oleh di destinasi wisata Kabupaten Semarang. “Sampai saat ini keripik nangka milik kami dengan brand 17 ini masih menjadi satu-satunya di Kabupaten Semarang. Harapannya semakin bisa diterima masyarakat dan bisa menembus outlet toko modern sebagai potensi kuliner lokal dengan citarasa nasional,” harapnya.

Sigit Kurniawan, salah seorang pembeli baru tahu jika ada keripik nangka di Kabupaten Semarang. “Hampir seminggu sekali saya pulang ke Temanggung. Baru kali ini mampir ke warung ini dan kaget kok ada keripik nangka. Saya pikir beli dari Malang terus dijual lagi. Ternyata buatan asli Jambu sini, rasanya juga nggak kalah,” katanya.

Penasaran ingin mencicipi buah nangka dengan cara lain, mampir saja ke warung Keripik Nangka 17 Jambu, jalan raya Ambarawa – Magelang, atau sebelum Kopi Eva Jambu jika Anda dari arah Ambarawa. (win)

Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar

BACA JUGA :

Bupati Semarang Ngesti Nugraha
Bupati Semarang: Perbaikan Irigasi Perlu Kolaborasi Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah
Hendra dan Sari, pasangan suami istri di Salatiga, membuka Warung Makan Barokah sejak 2023 dengan konsep makan sepuasnya bayar seikhlasnya, bahkan gratis, yang berlokasi di depan Masjid Pandawa, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Salatiga, dan buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB.
Aksi Mulia! Pasutri di Salatiga ini Buka Warung Makan, Konsep Bayar Seikhlasnya
Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Workshop Penyusunan Akreditasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI) pada Rabu (20/8) di Gedung Fakultas Syariah dengan menghadirkan Sekretaris Pusat Bantuan Hukum UIN Salatiga, Nurrun Jamaludin, sebagai narasumber utama.
Target 2027, LKBHI Surakarta Harus Terakreditasi, Bukan Sekadar Legalitas
Ratusan siswa di SLB Negeri Ungaran menerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dibagikan pada Agustus 2025, dengan pembagian perdana berlangsung pada Kamis (21/8/2025) saat jam istirahat pertama. Sebanyak 227 siswa dari kelas 1 hingga 12 menjadi penerima program ini, sebagaimana disampaikan Kepala SLB Negeri Ungaran, Wiji Rahayu, yang menjelaskan bahwa menu bervariasi mulai dari nasi dengan lauk ikan asam manis, spaghetti, ayam goreng, kering tempe, buah segar, hingga susu.
Ratusan Siswa SLB Negeri Ungaran Antusias Nikmati Makanan Bergizi Gratis, Spaghetti Paling Diminati

INFOGRAFIS

TERKINI

BPJS Kesehatan Cabang Ungaran meningkatkan kualitas layanan Program JKN dengan mengoptimalkan peran Petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di fasilitas kesehatan mitra. Upaya ini dipimpin oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ungaran, Subkhan, yang menegaskan pentingnya pembekalan petugas agar mampu memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta secara cepat dan tepat.
Perkuat Koordinasi dan Komunikasi dengan PIPP Faskes Guna Tingkatkan Kualitas Layanan
BPJS Kesehatan Cabang Ungaran meningkatkan kualitas layanan Program JKN dengan mengoptimalkan peran Petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di fasilitas kesehatan mitra. Upaya ini dipimpin...
Bupati Semarang Ngesti Nugraha
Bupati Semarang: Perbaikan Irigasi Perlu Kolaborasi Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah
Kabupaten Semarang menghadapi masalah serius terkait kerusakan infrastruktur irigasi yang meluas hingga 19 kecamatan dan berdampak pada pasokan air untuk pertanian, terutama padi. Kondisi ini disampaikan...
Hendra dan Sari, pasangan suami istri di Salatiga, membuka Warung Makan Barokah sejak 2023 dengan konsep makan sepuasnya bayar seikhlasnya, bahkan gratis, yang berlokasi di depan Masjid Pandawa, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Salatiga, dan buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB.
Aksi Mulia! Pasutri di Salatiga ini Buka Warung Makan, Konsep Bayar Seikhlasnya
Hendra dan Sari, pasangan suami istri di Salatiga, membuka Warung Makan Barokah sejak 2023 dengan konsep makan sepuasnya bayar seikhlasnya, bahkan gratis, yang berlokasi di depan Masjid Pandawa, Jalan...
Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Workshop Penyusunan Akreditasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI) pada Rabu (20/8) di Gedung Fakultas Syariah dengan menghadirkan Sekretaris Pusat Bantuan Hukum UIN Salatiga, Nurrun Jamaludin, sebagai narasumber utama.
Target 2027, LKBHI Surakarta Harus Terakreditasi, Bukan Sekadar Legalitas
Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Workshop Penyusunan Akreditasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI) pada Rabu (20/8) di Gedung Fakultas Syariah dengan menghadirkan...
Seleksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026 untuk cabang paralayang resmi dimulai pada Kamis (21/8/2025) di lokasi take off Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dengan diikuti 87 pilot dari berbagai daerah di Jateng. Ajang ini digelar untuk menentukan 12 daerah yang lolos ke Porprov 2026, di mana peserta menghadapi tantangan berupa cuaca yang kerap hujan dan berkabut serta area take off yang sempit sehingga penerbangan dilakukan bergiliran.
Seleksi Paralayang Porprov Jateng 2026 Dimulai di Gunung Gajah, 87 Pilot Adu Kualitas Terbang
Seleksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026 untuk cabang paralayang resmi dimulai pada Kamis (21/8/2025) di lokasi take off Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang,...
Muat Lebih

POPULER

Desa Nyatnyono, yang terletak di lereng puncak Suroloyo di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai destinasi wisata religi yang menarik. Di sini, terdapat makam waliyullah Hasan Munadi dan putranya, Hasan Dipuro, yang menjadi pusat perhatian masyarakat sebagai leluhur dan penyebar agama Islam. Selain makam, desa ini juga memiliki peninggalan sejarah berupa Masjid Subulussalam dan Sendang Kalimah Toyyibah yang dihormati oleh warga setempat.
Melihat Sejarah Sendang Kalimah Toyyibah Nyatnyono, Mata Air Keramat Peninggalan Waliyullah Hasan Munadi
Nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) terus berjuang mendapatkan kembali dana investasi mereka dengan mendatangi rumah bos BLN, Nicholas Nyoto Prasetyo, di Jalan Merdeka Selatan 54, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, pada Rabu (25/6/2025), setelah sebelumnya melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Rumahnya Digeruduk Nasabah, Nicholas Bos Koperasi BLN Menghilang
Korem 073/Makutarama menggelar Pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di Lapangan Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS) Bugel pada Jumat-Sabtu (15-16/8) untuk menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Kegiatan ini menampilkan beragam alutsista seperti tank, panser, senjata militer, hingga alat komunikasi, serta menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk mencoba langsung kendaraan tempur buatan PT Pindad maupun impor dari Korea dan Jerman.
Warga Salatiga Padati Lapangan TWSS Saksikan Pameran Alutsista

Copyright @ rasikafm.com | All rights reserved

POLRES SEMARANG BERHASIL MENGAMANKAN PENGEMUDI TRUK HINO TANPA MUATAN BERINISIAL AM (52), WARGA PATEBON, KENDAL, YANG MELARIKAN DIRI USAI KECELAKAAN DI JALAN RAYA SURUH-KARANGGEDE PADA MINGGU (1/12/2024), YANG MENYEBABKAN SATU KORBAN MENINGGAL DUNIA.    KEJAKSAAN NEGERI (KEJARI) KOTA SALATIGA MEMUSNAHKAN BERBAGAI BARANG BUKTI HASIL KEJAHATAN YANG TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP, SEPERTI SABU, GANJA, TEMBAKAU GORILA, OBAT TERLARANG, AIRSOFT GUN, HINGGA BAHAN PELEDAK, DENGAN TOTAL 208 BARANG. PEMUSNAHAN TERSEBUT DILAKUKAN OLEH KEPALA KEJARI SALATIGA, SUKAMTO, DI HALAMAN GUDANG BARANG BUKTI KEJARI JALAN LINGKAR SELATAN (JLS) SALATIGA, SELASA (3/12/2024).    TINGKAT PARTISIPASI PADA PILKADA DI SALATIGA YANG DIGELAR PADA 27 NOVEMBER 2024 DILAPORKAN MENGALAMI PENURUNAN, DARI 89 PERSEN PADA PERIODE SEBELUMNYA MENJADI SEKITAR 80 PERSEN.   SERIKAT PEKERJA DI KABUPATEN SEMARANG MENDESAK PEMERINTAH DAERAH UNTUK SEGERA MELAKUKAN SURVEI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL) SEBAGAI DASAR PENGHITUNGAN UPAH MINIMUM KABUPATEN (UMK) TAHUN 2025, SETELAH PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) NO. 168/PUU-XXI/2023 YANG MEMPENGARUHI REGULASI PENGUPAHAN   PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG SAAT INI TENGAH MEMPERBAIKI TANJAKAN UJUNG-UJUNG DI JALUR DADAPAYAM-SALATIGA, DESA UJUNG-UJUNG, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG, YANG MENGALAMI KERUSAKAN PARAH DAN RAWAN KECELAKAAN. PROYEK PERBAIKAN INI DILAKUKAN SETELAH MENERIMA BANYAK LAPORAN DARI MASYARAKAT TERKAIT KECELAKAAN DI LOKASI TERSEBUT, YANG SEBELUMNYA MEMILIKI KONTUR CURAM, BERKELOK, DAN LEBAR JALAN KURANG DARI LIMA METER, SERTA JURANG DALAM DI KEDUA SISI JALAN.    SEJUMLAH KARANGAN BUNGA TERLIHAT DI DEPAN POSKO PEMENANGAN PASANGAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SALATIGA NOMOR URUT 01, DR ROBBY HERNAWAN-NINA AGUSTIN, DI JALAN MERAK, KELURAHAN MANGUNSARI, KECAMATAN SIDOMUKTI, KOTA SALATIGA, PADA KAMIS (28/11/2024).   DALAM PELANTIKAN DAN PENGANGKATAN SUMPAH/JANJI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH YANG BERLANGSUNG DI GEDUNG SETDA SALATIGA PADA KAMIS (28/11/2024), PENJABAT WALI KOTA SALATIGA, YASIP KHASANI, MENYAMPAIKAN HARAPAN AGAR GURU DAN KEPALA SEKOLAH TIDAK HANYA BERPERAN SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN, TETAPI JUGA SEBAGAI AGEN PERADABAN.   HASIL HITUNG CEPAT (QUICK COUNT) MENUNJUKKAN KEMENANGAN TELAK PASANGAN CALON (PASLON) NOMOR URUT 01, NGESTI NUGRAHA-NUR ARIFAH (MUTIARA), ATAS RIVAL MEREKA, NURUL HUDA-YARMUJI (HAJI), DALAM PILKADA KABUPATEN SEMARANG 2024.   KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KOTA SALATIGA MENGGELAR DOA BERSAMA DI AULA KPU JL. ARGOSARI RAYA SALATIGA, SELASA (26/11/2024) SORE, DIHADIRI OLEH PJ WALI KOTA YASIP KHASANI, KAPOLRES AKBP ARYUNI NOVITASARI, DANDIM LETKOL INF GUVTA ALUGORO KOEDOES, KAJARI SUKAMTO, DAN PARA TOKOH AGAMA KOTA SALATIGA.    FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN DAERAH (FORKOMPIMDA) KABUPATEN SEMARANG, YANG MELIBATKAN WAKIL BUPATI SEMARANG, JAJARAN POLRES SEMARANG, KPU, BAWASLU, DAN PEMERINTAH DAERAH, MELAKUKAN PENGECEKAN KESIAPAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS) DI SEJUMLAH WILAYAH RAWAN BENCANA, SEPERTI DUSUN BORANGAN DAN SAPEN DI DESA CANDIREJO SERTA DUSUN DUREN DI DESA DUREN, KECAMATAN SUMOWONO, PADA SELASA (26/11/2024).