UNGARAN – Sejumlah murid SDN Duren 3 Tengaran, Kabupaten Semarang terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di mushala sekolah. Pasalnya, atap ruang kelas yang mereka gunakan anjlok akibat diguyur hujan deras.
Kepala SDN Duren 3 Salamah saat dikonfirmasi mengatakan rusaknya bagian kuda-kuda atap ruangan diketahui pada Sabtu (23/11/2021) pagi.
“Sebelumnya memang turun hujan deras, lalu diketahui bagian kuda-kuda ruang kelas patah,” jelas Salamah saat dikonfirmasi Sabtu (6/11/2021).
Dikatakan, bangunan yang mengalami kerusakan adalah ruangan kelas 5. Sehingga pihak sekolah segera mengambil tindakan agar tidak membahayakan saat pelaksanaan KBM.
“Mungkin karena faktor usia bangunan yang sudah tua sehingga bagian kuda-kudanya bisa patah. Kami segera mengantisipasi dengan menyangga menggunakan bambu dan ruang kelas kami kosongkan,” kata dia.
Untuk proses KBM, pihak sekolah terpaksa harus memindahkan sejumlah murid ke mushala karena keterbatasan tempat.
“Murid kelas 3 kami pindahkan ke mushala karena hanya 9 orang, sementara murid kelas 5 menggunakan ruang kelas 3 untuk belajar,” ungkapnya.
Salamah berharap segera ada tindak lanjut dari pemerintah daerah yang dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang. Sebab diakuinya dengan keterbatasan ruang kelas ditambah kerusakan yang terjadi, proses KBM menjadi terganggu.
“Sebenarnya tahun 2019 sudah ada peninjauan tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Semoga segera ada tindak lanjut, mengingat ruangan kami terbatas. Bahkan ruang guru saja digunakan untuk TK sebab belum memiliki gedung,” harapnya.
Sementara Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo mengatakan perbaikan beberapa sekolah telah diusulkan pada tahun 2022.
“Di tahun 2022 kami telah mengajukan usulan terkait perbaikan beberapa sekolah diantaranya yang terkena dampak gempa bumi Ambarawa dan beberapa sekolah yang rusak akibat bencana lainnya. Hal ini dilakukan agar sekolah dapat memenuhi kebutuhan ruang di tengah pembelajaran tatap muka,” urainya. (win)