UNGARAN – Sejumlah emak-emak di Desa Randugunting, Bergas, Kabupaten Semarang berkreasi dengan mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dari permasalahan sampah.
“Awalnya ada sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Disamping lingkungan jadi bersih, ternyata bisa menghasilkan uang,” jelas Supriyati, Ketua Pokja Bank Sampah Maju Jaya, Senin (21/3/2022).
Dijelaskan di Randugunting saat ini ada 3 bank sampah yang dikelola oleh para ibu PKK dan telah berjalan sejak tahun 2020 silam.
“Kami selaku pokja bank sampah senantiasa melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk bisa mengelola sampah, terutama sampah yang berasal dari rumah tangga,” kata dia.
Dengan adanya bank sampah di lingkungannya, saat ini banyak masyarakat yang mulai memilah sampah dan menjual sampah bernilai ekonomis dan bisa didaur ulang.
“Dari penjualan sampah ini, rata rata masyarakat mendapat Rp50 ribu hingga Rp100 ribu tiap bulannya. Uangnya ditabung dulu, kemudian menjelang lebaran baru dibagikan. Jumlahnya ada yang mencapai jutaan rupiah,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang Dwi Kuspriyati menjelaskan pihaknya sangat berharap sinergitas yang baik antara masyarakat, Pemkab Semarang dan swasta bisa terus berlanjut.
“Kami berharap bank sampah yang dikelola ibu-ibu ini bisa terus berlanjut sehingga memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan tempat tinggal,” terangnya. (win)