SEMARANG – Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang bekerja sama dengan TNI melakukan penyelidikan terkait penembakan seorang istri TNI di depan rumahnya yang berada di Jalan Cemara III No.1, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang Senin (18/7/2022) sekira pukul 12.00 WIB lalu.
Dengan hasil identifikasi komplotan penembakan dari rekaman CCTV yang telah dimiliki ini, kepolisian mulai menemukan titik terang. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan bahwa aksi penembakan yang terencana ini dilkukan oleh lebih dari empat orang.[irp posts=”39965″ name=”Detik-Detik Penembakan Istri TNI oleh OTK di Semarang”]
“Ada dua cara (penyelidikan) yang kita lakukan. Pertama mendalami atau berusaha mencari pelaku langsung yaitu empat orang itu (komplotan penembak). Yang kedua mendalami dan mencari kemungkinan orang yang meng-order (memesan rencana penembakan) siapa pelaku ini atau otak dari aksi penembakan ini,” ujarnya saat konferensi pers update kasus penembakan istri TNI di Mapolrestabes Semarang, Rabu (20/7/2022).
Lebih lanjut, Irwan menerangkan bahwa kepolisian telah melakukan identifikasi terhadap para pelaku atau komplotan penembakan kepada korban yang berinisial R ini. Dari rekaman CCTV yang diperoleh, pihaknya melihat ada empat pelaku dengan dua kendaraan motor ketika kejadian penembakan kepada korban.
Kendaraan roda dua yang pertama yaitu motor ninja warna hijau tanpa plat nomor dengan tersangka pertama sebagai joki motor berciri-cirikan jaket merah, celana jeans, helm hitam, sandal jepit, tas slempang biru dan perawakan tubuh kurus. Lalu tersangka kedua dengan ciri-ciri jaket jumper hitam, helm trail warna putih hitam, celana jeans, sepatu merah dan membawa pistol.
Lalu untuk motor yang kedua yaitu jenis honda beat street warna hitam dengan tersangka ketiga bertugas mengawasi berciri-cirikan menggunakan jaket biru, celana warna hitam, tas biru muda, sepatu dan helm warna hitam. Kemudian tersangk keempat jaket hitam dengan motif warna merah, celana hitam, sepatu lutih, tas hitam dan rambut panjang dikuncir.
“Motor ninja warna hijau ini menggunakan tromol warna hijau juga. Bagi masyarakat yang sekira melihat atau mencurigai bisa menghubungi nomor 082242746179,” ujarnya kepada awak media.
Sementara Irwan juga menjelaskan adegan per-adegan perencanaan penembakan ini. Sebelum kejadian tersebut, pada pukul 11.35.38 WIB, dua tersangka yang mengendarai motor ninja memasuki area tempat kejadian perkara (TKP) dari Jalan Cemara Raya turun dipertigaan pos ronda untuk standby.
Tak lama kemudian, diikuti oleh dua tersangka lainnya yang mengendarai motor beat menuju ke pos ronda. Lalu pada pukul 11.38.17 WIB, komplotan penembakan mengentahui korban keluar rumah untuk menjemput anaknya yang bersekolah.
“Tiga menit setelah tersangka kumpul, korban menjemput anaknya ke sekolah karena mendapat kabar sedang tidak sehat,” bebernya.
Tak berlangsung lama, korban langsung diikuti oleh keempat tersangka. Kemudian, pada pukul 11.47.33 WIB, korban termonitor sudah sampai di rumahnya dari arah Cemara Raya dan diikuti oleh dua tersangka yang menggunakan motor ninja.[irp posts=”39949″ name=”Kesaksian Warga Soal Penembakan Istri TNI di Semarang”]
Pada saat itu juga, tersangka pembonceng motor terlihat meletuskan senjata api kearah tubuh korban. Tak berselang semenit, kemudian tersangka berbalik arah dan meletuskan tembakan kedua.
“Pada proses penembakan pertama karena melihat korban masih berdiri dan mungkin pelaku mengira tembakannya meleset, pelaku kembali lagi dan terjadilah tembakan kedua,” ucapnya.
Lalu pda puku 11.48.30 kedua tersangka yang mengendarai motor ninja terpantau CCTV milik Cemerelang Sport yang berada di Jalan Cemara Raya melewati Masjid Raya Al-Muhajirin. Arah pengendara motor ninja ke Jalan Kanfer Raya atau ke Jalan Tusam sedangkan pemotor beat tidak termonitor CCTV Masjid Raya Al-Muhajirin.
“Itu adalah tahapan-tahapan atau segmen dari para pelaku pada saat sebelum dan sesudah melakukan penembakan,” imbuhnya.