“Dalam rangka membangun komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan, PDAM akan terus berbenah. Maka kepuasan pelanggan itu menjadi kebanggan kami” Demikian diungkapkan Kepala Hubungan Pelanggan Surya Adji Pamungkas.
Adji mengungkapkan berkaitan akhir akhir ini sering terjadi ganguan itu disebabkan karena adanya pengerjaan proyek irigasi atau saluran air di Jalan Jendral Sudirman.
“Jadi adanya pembangunan itu mengakibatkan pipa kita banyak yang rusak atau pecah. Kepada pelanggan PDAM kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanannya,”katanya.
Adji menuturkan, adanya gangguan itu kami terus ngebut lakukan perbaikan pada waktu siang atupun sore dan terkhusus pada malam hari.
“Perbaikan kami lakukan pada malam hari karena memang situasi lalu lintas yang tidak memungkinkan untuk siang hari. Sehingga kami harus melaksanakan kegiatan itu malam hari bahkan kami pernah melakukan perbaikan dua kali 24 jam tanpa henti. Jadi malam kita cari kita benahi lalu paginya kita perbaiki lagi,”tuturnya.
Ketika ditanya apakah ada koordinasi dengan pihak pelaksana proyek, Adji menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi. Namun yang namanya pembangunan dan pipa itu ada di bawah tanah sehingga kemungkinan besar dari pelaksana proyek juga tidak bisa memperkirakan.
“Beberapa titik saat ini mengalami trouble, sehingga hampir seluruh kegiatan PDAM mengalami kemacetan dan kami berjanji akan cepat mengatasi itu. Prinsipnya kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,”tandasnya.
Adji menambahkan, kalaupun masyarakat menghendaki untuk kami bantu melalui droping air tangki kami siap 24 jam. Artinya pelanggan harus menyiapkan tempat penampungan air, dan layanan itu gratis.
“Kami berikan gratis karena itu sebagai bentuk pelayanan kami dan tanggung jawab kami atas kemacetan tersebut,”tandasnya.
Dengan adanya kendala kami juga merespon cepat keluhan pelanggan dan berkaitan informasi bisa dipantau melalui akun media sosial kami maupun nomor pengaduan pelanggan.
Pipa PDAM sudah ada sejak tahun 1921
Berkaitan peralon pecah akibat pelaksanaan proyek, Adji menyampaikan bahwa sebenarnya pihak pelaksana proyek sudah berkoordinasi dengan tim PDAM yang berada dilapangan. Namun karena pipa yang berada didalam tanah sudah ada sejak tahun 1921 atau zaman penjajahan Belanda, sehingga keberadaanya tidak diketahui.
“Pipa yang lawas itu memang mudah pecah. Beda dengan sekarang yang menggunakan pipa paralon tentunya lebih tahan,”ungkapnya.
Disinggung dampak dari pelaksanaan proyek apakah PDAM mengalami kerugian, Adji menuturkan pasti dirugikan. Terlebih adanya pelanggan yang komplain.
“Kita inikan penjualan air, bilamana kami mengalami kemacetan sehingga air tidak terdistribusi ke masyarakat artinya kita akan berdampak terhadap pendapatan. Maka dari itu kita meminimalisir ketika ada kejadian segera kita tangani supaya pasokan air tetap lancar,”pungkasnya.