RASIKAFM. COM | SALATIGA – Dalam Kegiatan Locus Intelektual KAHMI Salatiga, Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI, menjadi pusat perhatian. Acara ini, yang dipimpin oleh KAHMI Salatiga, berhasil menciptakan dialog mendalam mengenai transformasi politik generasi muda.
“Lokus Intelektual KAHMI Salatiga membangun ulang tradisi akademik melalui curah wacana yang bergulir, membuka wawasan dan memberi pencerahan,” ujar Prof Dr Mukti Ali, M.Hum, selaku koordinator dalam pembukaan acara yang sekaligus merayakan Hari Sumpah Pemuda. Kita yakin para panelis muda dari beberapa utusan organisasi ekstra kemahasiswaan mampu memformulasi gagasannya dalam diskusi ini, lanjut Mukti.
Fahmi Arsyad, Ketua HMI Salatiga, menyampaikan pentingnya pemuda inspiratif, sambil mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi dinasti politik dalam keluarga Jokowi. “Semangat awal Kaesang sebagai representasi pemuda di dunia politik menjadi lebur karena konsep familisme,” ujarnya.
Fahrurrosin, Ketua PMII Salatiga, melihat peristiwa Kaesang menjadi Ketua PSI menciptakan asumsi liar di masyarakat. “Keluarga Pak Jokowi tampaknya memainkan peran penting dalam drama pemilu 2024,” katanya.
Stanley Musa, Ketua GMKI Salatiga, menilai berita viral Kaesang sebagai fenomena biasa dan mengajak generasi muda berpikir logis. “Fenomena bukanlah sesuatu yang luar biasa, kita perlu berpikir menggunakan akal sehat,” ucapnya.
Fahmi Febrianto, perwakilan IMM, melihat fenomena Kaesang sebagai peluang untuk menghidupkan kembali minat politik generasi muda. “Fenomena Kaesang bisa menjadi kebangkitan minat politik generasi muda,” katanya.
Acara dihadiri oleh puluhan mahasiswa Salatiga yang memberikan apresiasi pada akhir acara. “Diskusi ini membawa wawasan baru tentang peran Kaesang dalam transformasi politik generasi muda,” ujar salah seorang peserta.
Para narasumber dan moderator menerima cenderamata sebagai penghargaan dari KAHMI Salatiga. Diskusi ini telah menciptakan dialog kritis dan memberikan perspektif mendalam terkait peran Kaesang Pangarep dalam politik Indonesia.