Kesurupan itu terjadi saat jam belajar mengajar berlangsung. Kapolsek Sidorejo AKP Tri Widaryanto di lokasi mengatakan siswa sebelumnya melakukan upacara hari Senin seperti biasa. Upacara selesai sekitar pukul 07.30, kemudian siswa kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.
“Proses belajar mengajar berjalan lancar dan normal, jam pertama lancar, jam kedua lancar. Nah begitu jam ketiga itu mulai dari kelas lantai atas. Ada siswa yang histeris kesurupan. Terus di bawa ke bawah, namun malah menular ke siswa lain,” kata Tri kepada wartawan Senin (14/11/2022).
Dijelaskan siswa yang kesurupan menjadi semakin banyak dan acak. Mulai laki-laki dan perempuan. Bahkan ada satu guru yang juga hampir kesurupan.
“Gurunya satu yang mau kesurupan. Hanya kebas-kebas saja tangannya,” terangnya.
Kemudian, kata Tri, jam 11.00 kesurupan semakin banyak dan siswa yang kesurupan tambah histeris. Sehingga jam pelajaran menjadi tidak kondusif. Akhirnya pihak sekolah menghentikan jam belajar dan siswa yang lain terpaksa di pulangkan lebih awal. Mencegah semakin banyak siswa yang kesurupan.
“Kemudian di panggilkan orang pintar untuk diobati,” jelasnya.
Dikatakan ada salah satu siswa yang sedang kesurupan itu ditanya. Siswa itu pun meminta agar sekolahnya dijaga dan dibersihkan.
“Sempat ngomong agar dibersihkan. Ndak tau apa maksudnya,” ungkapnya.
Tri mengungkapkan pukul 12.30 berangsur-angsur siswa yang kesurupan mulai sadar. Kemudian orang tua yang bersangkutan dipanggil untuk menjemput anaknya yang kesurupan.
Pantauan wartawan di lokasi, masih ada satu siswa yang sampai pukul 12.45 belum sadar. Masih histeris di ruang guru.