RASIKAFM.COM | SALATIGA - BNI kerjasama dengan operator ojek online lokal Salatiga Jeggboy kini jalankan transaksi pembayaran digital, Qris.
Transaksi ini nantinya dalam bentuk digital yang menggunakan telepon pintar atau gawai.
Peluncuran kerjasama ini dilakukan di Balai Kota Salatiga, belum lama ini.
Dalam lounching kerjasama tersebut nampak hadir Sekda Salatiga Wuri Pujiastuti, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, dan owner Jeggboy Sahono.
I Gusti Nyoman Darma Putra perwakilan BNI mengatakan, pihaknya tertarik kerjasama pembayaran digital ini, karena untuk memudahkan transaksi keuangan.
Transaksi ini dilakukan dalam aplikasi yang bisa diunduh di gawai yakni QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Yakni, standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
“Jegboy ini berisi anak-anak muda yang kreatif sehingga perlu kita dukung,” katanya.
Menurut I Gusti Nyoman, Jegboy ini operator ojek online yang berbeda dibanding yang lain.
Yakni mengusung kearifan lokal untuk mendorong kemajuan pasar tradisional.
Operator ojek ini tidak hanya mengantarkan manusia, tetapi bisa juga diorder untuk belanja di pasar tradisional.
Dalam transaksi pembayarannya nanti tidak menggunakan uang tunai melainkan dalam bentuk digital.
“Tetapi kami bukan sebatas kerjasama dalam bertransaksi keuangan,Melainkan ikut membantu perkembangan kota salatiga. Di antaranya perkembangan pariwisata,” ungkapnya.
Sekda Salatiga Wuri Pujiastuti, Pemkot Salatiga akan mendukung perkembangan operator ojek online lokal, Jegboy.
Terlebih ojek ini turut memajukan pasar tradisioal dengan melayani pelanggan untuk memebliakan belanja bahan pokok di pasar radisional.
Inisiator Jeggboy Sahono mengatakan, operator Jegboy ini ini berdiri sejak tujuh tahun lalu.
Saat ini memiliki 200 lebih pengemudi ojek baik pria maupun wanita yang aktif, dengan pendapatan minimal setara UMK, lebaih dari 1.000 transaksi .
“Kami menyambut baik adanya kerja sama transaksi digital dari BNI ini, apalagi sampai saat ini transaksi yang terjadi baru 30 persen yang digital, Selebihnya menggunakan uang tunai,” kata Sahono.