UNGARAN – Pondok Pesantren (ponpes) Kasepuhan Raden Rahmat yang berada di Dusun Gedong Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang melakukan terobosan baru dengan menyusun kurikulum bagi para santrinya yang notabene merupakan kaum lanjut usia (lansia).
Untuk mewujudkan hal itu, pihak ponpes bekerjasama dengan IAIN Salatiga Program Studi (Prodi) Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUADAH). Penyusunan kurikulum diawali dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Direktur Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat, dengan perwakilan IAIN Salatiga. Nota Kesepahaman keduabelah pihak akan fokus pada kerjasama di bidang Pendidikan, Keagamaan, Penelitan dan Kewirausahaan.
“Rencananya kami akan menyusun kurikulum kelansiaan, terutama yang berhubungan dengan literasi referensi hadits tentang lansia,” ujar Ghufron selaku perwakilan FUADAH IAIN Salatiga saat sambutan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Ponpes Kasepuhan Raden Rahmat baru-baru ini.
Dijelaskan Ghufron, penyusunan kurikulum ini merupakan sesuatu yang baru dan menarik.
“Ini adalah tawaran dan tantangan menarik bagi kami untuk bisa menghadirkan bahan ajar bagi lanjut usia dalam menata usianya yang semakin senja agar terus ditumbuhkan dan dikuatkan amal ibadahnya manggapai akhir hayat husnul khotimah,” terangnya.
Sementara Direktur Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat Muhammad Solikhin mengatakan sebelumnya pihaknya juga telah bekerjasama dengan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dalam menyusun Panduan Fiqih Ibadah bagi Lanjut Usia.
“Kami menyambut baik kerjasama ini. Kami juga berencana akan menyusun buku bertajuk Jalan Indah Menurut Sunnah Menuju Akhir Hayat Husnul Khotimah dan akan segera di ekspose melalui Kuliah Umum ke beberapa kampus se-Jawa Tengah,” jelasnya. (win)