RASIKAFM.COM | UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melakukan sejumlah upaya untuk mendongkrak ketahanan pangan. Salah satunya dengan sentuhan teknologi alat mesin pertanian (alsintan) mulai dari pengolahan lahan hingga panen.
Disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, pihaknya terus berinovasi bersama kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Di antaranya melalui pemberian bantuan alsintan, pupuk organik, bibit unggul, hingga modernisasi irigasi.
“Kita ingin produksi padi naik per hektare. Sentuhan teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut,” ujarnya ditemui usai penyerahan bantuan alsintan traktor roda dua kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) di kantor Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Senin (1/7/2024).
Dijabarkan Ngesti, secara perlahan pihaknya juga mengajak para petani untuk beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Selama ini setiap satu hektare lahan membutuhkan sekitar 500 kilogram pupuk kimia. Diharapkan, hal ini bisa direduksi setengahnya menggunakan pupuk kandang padat yang difermentasi.
“Hasil uji coba tanaman pertama yang biasanya 7 ton per hektare, bisa tembus 11 ton. Tanah jadi bagus, pendapatan petani meningkat,” jelasnya.
Pada APBD perubahan 2024 ini, lanjut Ngesti, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan mesin penyiang gulma, drone untuk penyemprotan pupuk dan pestisida, serta mesin panen (combine) mini.
“Karena rata-rata ukuran sawahnya tidak lebar tapi memanjang. Harapannya dengan mesin modern dapat menekan biaya produksi,” paparnya.
Masalah lain yang perlu mendapat perhatian menurut Ngesti adalah irigasi. Dari total lahan pertanian seluas 2.400 hektare, baru bisa panen satu kali dalam setahun akibat permasalahan pengairan. Sebagai solusinya, pihaknya juga akan menyiapkan sumur dalam tenaga surya di 14 lokasi yang bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Setiap sumur bisa mengaliri 10 hektare sawah. Sehingga setahun bisa panen dua kali,” bebernya.
Sementara Kepala Dispertanikap Moh Edy Sukarno menerangkan modernisasi di sektor pertanian menjadi salah satu kunci sukses dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Apalagi melihat fenomena saat ini kaum milenial yang enggan terjun di dunia pertanian.
“Sehingga sentuhan teknologi sangat dibutuhkan. Selain efisien, juga bisa menjadi solusi keterbatasan tenaga manusia,” jelasnya.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya juga rutin mengadakan pelatihan pengoperasian alsintan bagi sekitar 2.700 gapoktan yang terdiri dari 116ribu petani di Kabupaten Semarang.
“Saat ini bantuan alsintan sudah lebih dari 60 persen. Sangat signifikan untuk peningkatan produktivitas pertanian,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pembagian traktor roda dua kali ini terdiri dari 31 unit yang bersumber dari APBN Kementerian Pertanian dengan nilai anggaran hampir Rp1 miliar. (win)