SEMARANG – Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Bidang linguistik, Prof Jumanto, terpilih menjadi Presiden perdana Indonesia Pragmatics Associatuon (INAPRA) periode 2022-2027. Pelantikan Presiden Asosiasi Keilmuan Pragmatik Indonesia dilaksanakan saat ‘Rembug Nasional Daring Indonesian Pragmatics Discussion Forum’ Rabu 13 Juli 2022 lalu.
Kegiatan pelantikan kala itu diikuti seluruh pengurus dan anggota Inapra. Tercatat saat anggota terdiri dari 270 dosen yang tersebar lebih dari 200 perguruan tinggi dan swasta serta 4 balai bahasa, pusat bahasa dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Prof. Jumanto menanggapi bahwa dilantiknya menjadi presiden perdana merupakan sebuah tanggung jawab yang cukup besar. Ia mengaku untuk memulai sesuatu yang baru bukanlah hal yang gampang.
Namun dengan dipercayanya oleh semua anggota, Prof. Jumanto merasa yakin dan sudah berkolaborasi bersama untuk mempersiapkan berbagai rencana ke depannya baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Oleh karena itu, rencana jangka pendek hingga jangka panjang sudah dipersiapkan dengan cukup matang oleh Guru Besar Udinus Semarang itu.
“Untuk program dalam waktu dekat ini tentu semua struktur internal harus kami bentuk. Kami juga akan mengurus persyaratan legal formalnya, dewan pengurus, penasihat, perancangan logo, kartu anggota, dan peranti infrastruktur lainnya dari Inapra,” ujar Prof. Jumanto seperti keterangan yang diterima, Kamis (4/8/2022).
Adapun program jangka panjang lain yang akan dilakukan yaitu seperti menyelenggarakan rapat kerja rutin setiap tahun dan menjalankan kongres dua tahun sekali. Prof. Jumanto juga sangat berharap kepada INAPRA agar dapat berafiliasi dengan asosiasi lain di Indonesia dan juga di luar negeri.
“Harapan jangka panjang lainnya yaitu Inapra dapat bergabung dengan asosiasi pragmatik internasional yang saat ini ada di Belgium,” jelasnya.
Penulis buku ‘Pragmatik: Dunia Linguistik Tak Selebar Daun Kelor’ ini juga menjelaskan bahwa INAPRA memiliki tujuan utama untuk membantu masyarakat luas dalam mengenali dan memahami pragmatik dalam interaksi atau komunikasi kehidupan sehari-hari. Khususnya untuk memahami perilaku verbal dan non-verbal dalam berkomunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya agar tercipta harmonisasi bersama di dalam masyarakat.
“Komunitas Pragmatik mulai terbentuk di akhir 2019 dan sejak awal 2020 seiring dengan adanya pandemi Covid-19, diskusi pragmatik secara daring telah kami selenggarakan rutin setiap bulan hingga sekarang,” paparnya.
“Hingga terbentuknya asosiasi INAPRA ini, kami bersama-sama berusaha untuk berkolaborasi dan bersinergi memajukan kepakaran pragmatik. Kami mohon doa dan juga berharap untuk terus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat seiring dengan upaya pengembangan Inapra,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, turut bangga setelah salah satu Guru Besar Udinus dipercaya menjadi Presiden INAPRA periode 2022-2027. Prof Edi berharap amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan mampu mencapai segala tujuan yang sudah dirintis dan dirancang bersama.
“Dengan dipercayanya Udinus, hal ini menjadi bukti nyata bahwa kami memiliki Guru Besar yang berkompeten. Udinus saat ini sudah memiliki 10 Guru Besar di berbagai bidang ilmu yang siap memajukan bidang pendidikan bangsa,” imbuhnya.