RASIKAFM.COM | UNGARAN – Harga cabai rawit merah atau yang dikenal dengan sebutan cabai setan di Pasar Bandarjo Ungaran melonjak tajam, mencapai Rp100.000 per kilogram.
Kartinah (63), salah seorang pedagang sayur di pasar tersebut, menjelaskan bahwa harga cabai ini sudah mengalami kenaikan sejak seminggu terakhir.
“Kalau panen banyak, saya ambil banyak, tapi biasanya harga normalnya sekitar Rp50.000 per kilogram,” ujar Kartinah ditemui di lapak dagangannya, Kamis (16/1/2025).
Meski harga tinggi, ia tetap melayani pembeli dengan jumlah berapapun, meski keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar.
“Mau beli Rp5 ribu ya tetap dilayani, nggak terlalu banyak berpengaruh,” kata dia.
Menurut Kartinah, salah satu penyebab kenaikan harga cabai ini adalah cuaca buruk yang menyebabkan banyak tanaman cabai gagal panen dan rontok.
“Pembeli tetap datang, beli sedikit atau banyak, tetap saya layani,” sambungnya.
Kartinah mengaku biasa membeli cabai dari petani dengan harga yang kini sudah mencapai Rp90 ribu hingga Rp95 ribu per kilogram. Setiap kali kulakan, ia membeli sekitar 10 hingga 15 kilogram cabai.
“Kadang sehari habis, kadang nggak. Sudah biasa, namanya juga jualan,” tambahnya.
Di sisi lain, Antoni Cahyono (45), seorang petani cabai asal Desa Sidomukti, Bandungan, menjelaskan bahwa dirinya hanya memiliki dua petak lahan untuk menanam cabai setan.
“Sekarang harga cabai saya jual Rp70 ribu per kilogram, baru dua kali panen dengan harga segitu,” ungkapnya.
Antoni menyebutkan, penyebab tingginya harga cabai adalah serangan penyakit daun busuk yang disebabkan oleh lalat buah, yang juga menginfeksi tanaman cabainya.
“Panen kali ini cuma dapat 10 kilogram Biasanya kalau kondisi normal, dari dua petak lahan bisa dapat 25 hingga 30 kilogram,” tambahnya.
Meski demikian, ia tetap mendapatkan untung. “Kalau (panen) di bawah 10 kilogram, baru petani nangis. Sekarang ya alhamdulillah, masih merasakan untung yang lumayan,” paparnya. (win)