RASIKAFM – Sekitar 20 persen perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kendal berhenti berproduksi menyusul harga kedelai yang masih tinggi. Kedelai impor saat ini di atas Rp10.000 per kilogram yang membuat perajin makin terhimpit.
Ketua Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Harum Kendal, Rifai mengatakan, Operasi pasar yang dilakukan pemerintah tidak berdampak karena harga kedelai impor masih tinggi. Sebab operasi pasar kepada pedagang hanya dilaksanakan tiga kali. Sedangkan kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal mencapai 1.000 ton per bulan. Sementara operasi pasarhanya menyiapkan 100 kilogram. Sehingga tidak seimbang dengan kebutuhan.
Dengan masih tingginya harga kedelai, jika dipaksakan tetap berproduksi keuntungan yang diraih sangat tipis. Perajin juga tidak mungkin menaikan harga jual produksinya karena takut tidak laku .