UNGARAN – Meskipun harga BBM Pertamina, khususnya untuk subsidi telah mengalami kenaikan pada Sabtu (3/9/2022) lalu, para pedagang di Pasar Bandarjo Ungaran, Kabupaten Semarang masih belum merasakan dampak besarnya. Sejumlah harga sembako di Ungaran, Kabupaten Semarang terpantau masih relatif belum mengalami perubahan signifikan, Rabu (7/9/2022).
Ninik (55), salah seorang pedagang sembako di Pasar Bandarjo mengatakan bahwa sejumlah harga bahan pokok justru menurun.
“Telur ayam turun harga. Saya kulakan Rp 24.800 per kilogram, sedangkan jualnya Rp 27 ribu per kilogram,” ujarnya.
Ia mengaku tidak merasakan dampak kenaikan harga BBM, justru ia dan teman-temannya sesama pedagang di sana tidak sering membicarakan kenaikan harga itu. Meskipun demikian, terdapat juga barang yang mengalami kenaikan harga seperti beras.
“Untuk beras kualitas super, harganya naik menjadi Rp 55 ribu per sak atau lima kilogram. Tidak tahu naiknya karena BBM itu atau tidak,” sambungnya.
Beda hal dengan yang dialami Komariyah (60) pedagang daging ayam di los daging Pasar Bandarjo Ungaran. Ia justru mengeluhkan naiknya harga daging ayam yang kini mencapai Rp 33 ribu per kilogram.
“Ayam hidupnya saja Rp 25 ribu per ekor,” katanya.
Sementara itu, terkait harga telur ayam yang cenderung menurun, seorang pedagang di Pasar Babadan Ungaran, Masduki (46), harga komoditas protein itu sudah mengalami penurunan sejak dua pekan lalu yang mencapai harga tertinggi di kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 31 ribu per kilogram.
“Bagi masyarakat yang berbelanja di Pasar Babadan ini, penurunan harga sebesar Rp 1.000 per kilogram,” katanya.
Sebagai informasi, harga bahan pokok lain seperti bawang putih, bawang merah dan sayuran juga terpantau tidak mengalami lonjakan. (win)