RASIKAFM.COM | SEMARANG – Jalan yang berada di Sendangguwo RT 10 RW 2, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang Kota Semarang ambles. Kondisi kerusakan jalan ini sepanjang 50 meter dengan kedalaman satu meter lebih.
Akibat kejadian ini, akses untuk para warga yang hendak menuju ke Tembalang terganggu dan harus cari jalan lain yang lebih jauh. Vincentius Adyarno, salah satu warga yang terdampak mengatakan, kejadian ini terjadi pada Sabtu (31/12/2022) dini hari.
Menurutnya, peristiwa ini terjadi diduga diakibatkan karena dampak dari cuaca extrem yang melanda Kota Semarang. Selain itu, teknis pengerjaan talud yang berada di tepi jalan itu dilakukan kurang kuat hingga berakibat tanah ambles ke sungai.
Dia menceritakan awal sebelum kejadian memang ada gerakan pada tanah namun belum terjadi apa-apa. Kemudian, pada saat kejadian tanah yang berada tepat di depan rumahnya itu tiba-tiba rusak dan ambles. Beruntung saat kejadian tak ada orang yang sedang melintas maupun berada di jalan tersebut.
“Ini longsor awalnya kan ditalud, terus kemarin dipaving sudah bagus, habis itu, kemarin cuaca ekstrem ambles pertama, pertama sedikit kan terus tiga hari lagi pas 31 Desember, ambles gini,” ujar pria berusai 58 tahun saat ditemui di depan rumahnya, Rabu (4/1/2022).
“Itu pernah ambles terus dibenerin ditalud tapi ambrol lagi gak tau teknis naludnya itu gimana kok bisa ambrol lagi,” terangny.
Tempat tanah ambles itu juga mengenai tempat parkir mobil dan bengkel yang ada di depan rumah Vincentius. Beruntung, pemilik bengkel sudah sempat memindahkan barang-barangnya saat tanah sudah mulai turun.
“Ini tadinya untuk garasi sama itu bengkel,” lanjutnya.
Kini, ia hanya bisa menggunakan motornya untuk ke arah timur karena akses ke barat benar-benar putus. Bahkan, warga yang ada di sana pun harus mengarahkan warga lain yang terlanjur sampai di depan tanah amblas itu.
“Makanya tak giniin (susun pavin menjadi tangga) supaya minimal orang jalan kaki dan sepeda ontel bisa lewat, kasihan orang itu harus muter ke sana, kasihan lah. Biar saya sendiri bisa jalan kaki ke sana,” lanjutnya.
Lebih lanjut, perangkat setempat juga sudah melaporkan tanah ambles ini kepada pemangku wilayah. Namun, sejauh ini orang-orang baru datang untuk melakukan pengecekan. Vincentius berharap jalan di depan rumahnya segera diperbaiki.
“Ada sih ngecek-ngecek dari kecamatan, kelurahan tapi ya namanya proyek biasanya kan baru kemarau lah baru dijalanin,” terangnya.
Sementara itu, pemilik bengkel yang terdampak, Ardi mengaku harus merugi akibat tanah yang ambeles ini. Selain tempat bengkelnya yang rusak, dirinya tidak bisa bekerja secara maksimal.
“Sudah sering ambles tapi saya urug mandiri. Rugi sebenarnya bukan cuma bengkel saya yang rusak tapi saya harus berhenti mbengkel sementara. Ya semoga saja dapet bantuan dari Pemerintah dan tanah ini bisa segera dibenerin,” imbuhnya.