RASIKAFM – Diusianya yang memasuki 4 tahun sejak diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 17 Juli 2017 silam kehadiran moda transportasi darat ini semakin dibutuhkan saja keberadaanya. Terlebih bagi mereka pelanggan yang bekerja diwilayah Semarang sampai dengan Bawen dan sebaliknya.
Apalagi dalam dua tahun terakhir ini pasca hadirnya Yunita Ningsih warga Tambakboyo Ambarawa. Dia merupakan satu satunya driver Wanita dari 60 driver lain yang semuanya pria.
Kepada rasikafm.com Yunita mengaku jika sebelum bergabung di Trans Jateng ia telah terbiasa membawa bus besar serupa (Trans Jakarta ) Sehingga saat membawa bus ini sudah tidak Canggung lagi “bedanya kalo di Jakarta jalur bus nya terpisah dengan Kendaraan lain tapi disini jadi satu namun hal ini tidak masalah” ungkap Yunita.
Dilain pihak keberadaan Transjateng terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah melibatkan masyarakat dalam melakukan pengawasan operasional moda transportasi umum tersebut.
Selain itu, pengelola Transjateng juga membuat kanal aduan melalui media sosial, telepon dan WhatsApp di nomor 08112820123. “Semua aduan terkait operasional hingga kritik dan saran pasti kita tindaklanjuti. Kita komitmen untuk mewujudkan pelayanan prima dan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan,” kata koordinator layanan Transjateng Fidiyanto di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (3/9/2021).
Sementara itu Hadi Mustofa mengatakan, Transjateng koridor satu rute Stasiun Tawang, Kota Semarang – Terminal Bawen melayani beberapa kategori penumpang, antara lain pegawai, pelajar, buruh pabrik dan penumpang lainnya. Transjateng harus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang.
Tak hanya itu, semua armada yang beroperasional wajib berhenti disetiap selter meski bus dalam kondisi full penumpang. Kru armada yang saat itu penumpangnya penuh, wajib memberi saran kepada penumpang untuk naik bus di belakangnya.
Ini dilakukan agar penumpang tidak kecewa.
Yunita saat mengemudi
Ketua operator Transjateng koridor Bawen – Stasiun Tawang Hadi Mustofa menambakan, semua kru armada Transjateng wajib memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang. “Jika ada penumpang yang sakit, kru juga harus siap memberikan pertolongan. Bahkan jika penumpang itu, membutuhkan pelayanan medis kita antar ke klinik atau Puskesmas terdekat,” ujarnya.
Menurutnya, pada masa pandemi COVID-19 ini, Transjateng menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum naik bus, penumpang di cek suhu badannya. Tak hanya itu, kru armada juga wajib mengatur jarak penumpang di dalam bus.
“Jumlah penumpang sudah dibatasi. Namun untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, kru wajib mengatur jarak penumpang. Ini sudah masuk standar operasional pelayanan pada masa pandemi COVID-19,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komunitas Peduli Transportasi Kota Semarang Tarigan menilai, secara umum pelayanan Transjateng sudah baik. Mulai dari kru armada dalam melayani penumpang hingga ketepatan waktunya sudah baik.
“Pelayanan sudah baik. Armadanya bersih, nyaman dan kru armadanya juga ramah. Meski demikian, Transjateng tetap harus melakukan terobosan dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan agar masyarakat bisa memilih menggunakan transportasi umum ketimbang naik mobil pribadi,” ucap Dosen disalah satu kampus di Semarang ini.
hal senada juga diakui oleh Nanik mantan PNS di Dinas pendidikan ini. Bagi Nanik naik bus adalah rutinitas sehari hari yang ia lakukan “puluhan tahun saya naik bus untuk sampai ketempat kerja dan menurut saya layanan Trans Jateng sangat Bagus Dan profesional ditengah ketatnya persaingan kendaraan umum saat ini” tutur Nanik
(rief)