RASIKAFM.COM | UNGARAN – Warga Terdampak Proyek (WTP) Bendungan Jragung di Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang dalam waktu dekat akan direlokasi. Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan lokasi yang akan dijadikan hunian baru oleh sekitar 82 Kepala Keluarga (KK) terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan lahan baru yang disiapkan untuk relokasi memiliki luas 18,6 hektare. Jaraknya tak terlalu jauh dari lokasi permukiman sebelumnya.
“Ini merupakan hibah dari Kementerian PUPR. Saat ini sedang proses cut and fill, termasuk pemasangan tiang-tiang listrik oleh PLN,” kata Ngesti ditemui di Ungaran, Selasa (2/7/2024).
Lahan itu nantinya akan dibangun fasilitas untuk bermukim penduduk sebanyak 82 rumah seluas sekitar 2,3 hektare, pemakaman seluas sekitar 3.000 meter persegi, jalan, serta lahan produktif untuk warga bercocok tanam.
“Konstruksi rumah yang akan dibangun menggunakan kerangka tahan gempa bertipe 45,” paparnya.
Ihwal waktu relokasi warga, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini mengaku belum memasang target secara pasti.
“Kami upayakan secepatnya. Sedang kami kebut fasilitas dan sarana prasarana di sana biar bisa segera pindah,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang Valeanto Sukendro saat dikonfirmasi menerangkan pengisian Bendungan Jragung akan dilakukan secara bertahap menunggu kesiapan infrastruktur. Rencananya, dalam satu tahun bendungan sudah terisi penuh.
“Saat ini sedang dilakukan modifikasi cuaca dengan ‘membersihkan’ awan di sekitar Jragung biar tidak turun hujan dulu di sana, (hujan) bisa menghambat pekerjaan,” terangnya.
Sekitar Agustus nanti, lanjutnya, awan akan ‘ditarik’ kembali ke wilayah tersebut dengan cara penebaran garam di langit oleh pesawat TNI Angkatan Udara. Tujuannya mempercepat kondensasi agar awan menghasilkan hujan untuk keperluan pengisian bendungan.
“Informasi yang kami terima, bendungan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan Bendungan Jragung diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat Kabupaten Semarang.
Selain itu, terdapat juga jembatan yang dikerjakan pada akhir 2020 lalu untuk dimanfaatkan sebagai sumber mata air baku sebesar 1 meter kubik per detik dan akan menyuplai tiga daerah yakni Semarang, Demak, dan Grobogan.
Bendungan Jragung disebutkan juga mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 meter kubik menjadi 170.000 meter kubik per detik, atau mereduksi banjir sekitar 45 persen. (win)