SEMARANG – Adu banteng yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia terjadi di Depan Asrama Unnes Jalan Bringin Raya, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan pada Rabu (17/11/2021) sekira pukul 16.40 WIB.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit mengatakan, kejadian ini melibatkan motor megalro bernomor polisi H-2572-CO dengan motor Supra X bernomor polisi H-5542-ADW.
[irp posts=”30169″ name=”Motor Vs Motor di Bringin Raya Ngalian, Satu Orang Meninggal Ditempat”]
Pengemudi megapro bernama Hendri Kurniyawan (18) warga Kalikangkung Gondoriyo RT 3 RW 1, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan meninggal dunia ditempat usai mengalami luka parah dibagian kepala.
Sementara pengemudi Suprak X bernama Muhammad Ryan Nur Muffairin (19) warga Kalikangkung Gondoriyo RT 1 RW 1 Kelurahan, Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan mengalami luka ringan.
“Jasad korban usai dinyatakan meninggal langsung dibawa ke RSUP Kariadi. Untuk korban yang luka mengalami luka ringan dikepala dan tangan kiri patah dirawat di RS. Permata Medika Kota Semarang,” ujarnya kepada wartawan Rabu (17/11/2021).
Ia menjelaskan, kejadian itu bermula ketika Hendri melaju dari arah Selatan (Beringin Asri) ke Utara (Walisongo). Karena diduga kurang waspada pandangan depan dan berjalan terlalu ke kanan, terjadilah kecelakaan dengan pemotor supra X yang melaju dari arah berlawanan.
“Kedua motor rusak atau ringsek dibagian depan,” tuturnya.
Sementara itu, Saksi mata Saman mengatakan, kejadia itu ia ketahui setelah ada suara benturan keras didepan pabrik ia bekerja.
Menurut informasi yang ia peroleh, kejadian itu berawal ketika korban melaju dari arah Tambakaji dan pemotor Supra X melaju dari arah SMA 8 Semarang.
Lalu, saat berada dilokasi kejadian, Hendri hendak menyalip mobil namun diwaktu yang bersamaan, pemotor Supra X juga melintas.
“Arahnya berlawanan arah. Itu adu banteng, setau saya yang megapro dari atas (Tambakaji) yang supra x dari bawah (SMA 8),” kata pria yang berprofesi sebagai Satpam di pabrik tak jauh dari lokasi kejadian.
Disisi lain, saksi mata yang enggan disebutkan namanya menyebut, sebelum kejadian, menurut penuturan warga setempat, pemotor megapro dalam pengaruh alkohol atau mabuk.
“Tadi denger-denger habis mabuk,” imbuhnya.