RASIKAFM – 20 tahun tinggal di Indonesia membuat Jim Baton, seorang warga Amerika Serikat akhirnya menerbitkan sebuah novel berjudul ”Someone Has To Die” (Harus Ada yang Mati). Novel yang terkait dengan aksi terorisme. hasil penelitian Jim Boton itu kemudian diseminarkan dan dibedah secara daring serta luring di Kampus Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman Guppi (Undaris) Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (18/10).
Seminar itu menghadirkan Jim Baton (pengarang novel), Ketua Yayasan Hidayah Bangsa Prof Dr Mahmud Farid Ibrahim MSi, dan Dosen Universitas Muhammadiyah Malang Nafik SPdI MAHum.
”Pengalaman 20 tahun saya tinggal di Indonesia banyak sekali kasus-kasus kekerasan berkaitan terorisme. Dengan adanya novel ini diharapkan semua orang sadar bahwa aksi terorisme itu tidak benar. Hidup saling mengasihi dan cinta damai, adalah sangat berharga,” kata Jim Baton.
Sementara itu Mahmud Farid Ibrahim mengungkapkan, kasus-kasus terorisme yang mengantarkan orang berbuat nekat melakukan aksi pengebomam dilandaskan berbagai faktor. Berdasarkan pengalaman dirinya bersama sejumlah tokoh mewancarai para ”pengantin” yang memicu terorisme dalam bentuk peledakan bom di sejumlah tempat, diperoleh informasi para ”pengantin” tersebut telah terdoktrinasi ajaran tertentu.
Ajaran kekerasan dan terorisme itu sangat tidak dibenarkan. Kemudian pilihan terhadap wanita sebagai pengantin dalam kasus terorisme peledakan bom, karena wanita mudah terbujuk dan diatur. Dijelaskannya pula, para perempuan itu terlibat dalam peledakan bom, karena diajak oleh tokoh-tokoh yang memang memiliki kemampuan untuk merekrut orang-orang yang mudah dihasut. Adapun buku ”Someone Has To Die” karya Tom Baton ini menjadi pengingat agar setiap orang jangan sampai terlibat dengan terorisme, karena terorisme merupakan sebuah ajaran yang salah.
Ketua Yayasan Hidayah Bangsa Prof Dr Mahmud Farid saat diwawancarai wartawan
Pembicara lain Nafik SPdI MAHum memaparkan, masyarakat patut mempertanyakan apabila ada agama yang mengajarkan kekerasan. Ini menjadi kata kunci agar orang tidak dengan mudahnya terlibat dalam aksi terorisme. Kemudian terorisme tidak hanya terjadi di negara-negara Islam, tetapi sudah menjadi isu global karena terjadi juga di negara-negara lain di dunia. Untuk itu perlu upaya bersama menyadarkan masyarakat bahwa aksi terorisme bukan karena agama.
Di tempat yang sama Rektor Undaris Dr Drs H Hono Sejati SH MHum menjelaskan, bedah buku tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswanya agar memahami bahaya terorisme dan menjauhkan diri dari aksi terorisme. Undaris juga akan berperan mendukung pemerintah lewat kegiatan-kegiatan kampus yang bertujuan menghentikan aksi terorisme.
Rektor Undaris Hono Sejati menyambut positif kegiatan yang dilangsungkan dikampusnya tersebut
( – rief -)