RASIKAFM.COM | SALATIGA – Ada yang istimewa di SD St. Theresia Marsudirini 77 Salatiga pada Rabu 23 April 2025. Bukan sekadar peringatan Hari Kartini yang biasa dengan upacara dan fashion show pakaian adat. Kali ini, sekitar 200 siswa menorehkan sejarah kecil dengan sebuah kegiatan yang sarat makna: Menulis Surat untuk Pak Wali.
Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, anak-anak dengan tangan mungil dan pikiran jernih menulis surat kepada Wali Kota Salatiga, menyampaikan harapan mereka tentang dunia pendidikan dari perspektif yang polos tapi tajam. Mereka menulis tentang mimpi, tentang ruang kelas, tentang teknologi, hingga tentang masa depan kota mereka.
“Kami ingin meneladani apa yang dilakukan oleh Ibu Kartini, beliau menulis surat tentang emansipasi perempuan, tentang pendidikan perempuan dan pemikiran-pemikiran Kartini tentang persoalan sosial. Sekarang kami ajak siswa-siswi kami untuk menulis surat kepada Walikota tentang pendidikan di Salatiga dari perspektif anak-anak,” kata Nuzul Tri Prastiwi, S.Pd.SD, M.Pd, Kepala Sekolah SD St. Theresia Marsudirini 77 Salatiga, yang menjadi penggagas kegiatan ini.
Suasana menghangat saat Wakil Walikota Salatiga, Nina Agustin, membuka kegiatan puncak peringatan Hari Kartini tersebut. Di sela sambutannya, ia sempat membaca langsung salah satu surat dari siswa. Wajahnya tampak terharu.
“Saya merasa tersentuh atas inisiatif anak-anak dalam menulis 204 surat untuk Walikota Salatiga. Saya akan membaca semua surat-surat tersebut dengan sungguh-sungguh, karena suara anak-anak adalah suara masa depan. Mungkin di antara mereka kelak akan menjadi guru, seniman bahkan walikota atau wakil walikota di masa depan,” kata Nina dalam sambutannya. “Saya yakin dengan rangkaian kegiatan seperti ini karakter anak-anak semakin terbentuk, dan semangat Kartini pun dapat hidup dalam diri setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan,” tambahnya.
Tak hanya soal kata-kata, para siswa juga diajak turun langsung ke masyarakat dengan membagikan bibit tanaman buah di depan sekolah. Sebuah aksi kecil yang menyentuh dua peringatan sekaligus: Hari Kartini dan Hari Bumi.
“Selain memperingati Hari Kartini, kami juga memperingati Hari Bumi yang sama-sama jatuh pada bulan April ini. Jadi anak-anak kita kenalkan kepada persoalan lingkungan yang akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja,” tutur Theresia Justin Setiani, S.Pd, guru sekaligus ketua panitia kegiatan.
Salah satu surat yang menyita perhatian datang dari Brigita Kayla Clarissa A, siswi SD Marsudirini 77. Dengan gaya tutur yang sederhana namun menyentuh, ia menuliskan harapannya untuk masa depan pendidikan di Salatiga.
“Saya berharap pendidikan di Salatiga semakin maju, lebih baik, berkualitas dengan sarana buku-buku yang cukup sehingga kelak bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” tulisnya. “Saya juga berharap pemerintah lebih memperhatikan kemajuan Informasi dan Teknologi untuk sekolah-sekolah,” tambah Brigita.
Kegiatan yang dijalankan berkat kolaborasi seluruh elemen sekolah — dari kepala sekolah, guru, karyawan, komite, paguyuban kelas hingga pemerhati pendidikan — ini bukan sekadar seremoni. Di balik surat-surat yang ditulis anak-anak, tersembunyi mimpi besar tentang pendidikan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah. Sebuah suara kecil yang layak didengar.