RASIKAFM.COM | UNGARAN - Dalam rangka HUT ke-502 Kabupaten Semarang, Pemkab Semarang bersama dengan Pengurus Daerah Al Khidmah Kabupaten Semarang menggelar majelis dzikir dan khotmil quran serta maulidurrasul SAW di pendapa rumah dinas Bupati Semarang, Kamis (16/3/2023) malam. Acara doa bersama ini turut menghadirkan penceramah kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur yakni KH Anwar Zahid.
Ribuan masyarakat yang berasal dari dalam dan luar Kabupaten Semarang turut mengikuti majelis ini, baik datang secara langsung maupun secara daring melalui siaran langsung dari kanal Youtube Rasika USA.
Saat sambutan, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan rangkaian peringatan hari jadi ke-502 Kabupaten Semarang sudah dilalui sejak bulan Februari 2023 mulai dari ziarah Bupati Semarang I dan II, Merti Bumi Serasi, jamasan pusaka, sidang paripurna istimewa, karnaval seni budaya, dan puncaknya adalah majelis dzikir, khotmil quran serta maulidurrasul SAW.
“Saya selaku Bupati Semarang mengucapkan terimakasih atas bantuan, dukungan dan kerjasama semua pihak, sehingga peringatan HUT Kabupaten Semarang berjalan lancar. Semoga tahun 2023 ini, semua masyarakat diberikan kesehatan, panjang umur, ayem tentrem, gemah ripah loh jinawi, semakin maju, masyarakat semakin sejahtera,” ujarnya yang turut diamini seluruh jemaah yang hadir.
Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini juga menyampaikan permintaan maaf jika selama dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Basari masih terdapat kekurangan.
“Apabila dalam melayani masyarakat masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya meminta maaf sebesar-besarnya,” imbuhnya.
Sementara KH Anwar Zahid dalam tausiyahnya turut mengucapkan selamat atas capaian usia ke-502 Kabupaten Semarang di tahun 2023 ini. Ia pun mendoakan agar visi misi bersatu berdaulat berkepribadian sejahtera dan mandiri (berdikari) bisa sepenuhnya terwujud.
“Mudah-mudahan makin jaya, maju, maslahah, berwibawa, bermartabat, berdikari. Jadi semangat dan memotivasi menata masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Menurutnya, usia 502 tahun tentu bukan perjalanan yang ringan. Sebab banyak fase dan proses kehidupan yang telah dilalui. Sebagaimana manusia yang hidup pasti mengalami tiga dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Setiap masa ada wakilnya masing-masing. Masa lalu diwakili generasi tua, masa kini diwakili generasi dewasa, dan masa depan diwakili generasi muda,” terangnya.
Bicara soal masa depan, lanjutnya, adalah milik generasi muda. Maka jika ingin merebut masa depan, yang perlu disiapkan adalah membina generasi muda dengan filosofi bambu. Kalau diibaratkan bambu, maka generasi muda ini seperti rebung yang memiliki tiga karakter. Yakni tegak dan runcing yang berarti harus idealis dan kritis, kemudian ingin selalu menjulang tinggi yang berarti harus kreatif, inovatif, dan produktif, serta yang terakhir memiliki selubung yang tebal dan duri halus tapi tajam. Semuanya untuk proteksi dan perlindungan. Bukan karena sombong tapi karena memahami kekuatan internal, belum teruji dari sejarah, serta agar tidak ada yang menggagalkan proses menjulang tinggi dan gagal berproses.
“Jika Kabupaten Semarang ingin berdikari, maka harus memakai spiritnya rebung itu tadi. Kemudian jangan lupakan empat pilar penopang yang lain, yakni ilmunya para ulama, keadilan pemimpinnya, dermawannya orang kaya, dan doanya kaum fakir miskin,” tandasnya. (win)