RASIKAFM.COM | UNGARAN – Menjelang Iduladha 2025, UPTD Puskeswan, Pasar Hewan, dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) melakukan berbagai persiapan untuk memastikan hewan kurban yang masuk ke pasar hewan dalam kondisi sehat.
Kepala UPTD, Muhammad Hidayat, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sembilan personel untuk melakukan pemeriksaan berlapis terhadap hewan ternak, khususnya sapi.
“Untuk filter awal kami siapkan empat tenaga medis dan paramedis di pintu masuk. Kemudian lima petugas retribusi kami tempatkan di area penurunan sapi. Jadi total ada sembilan personel yang bertugas memfilter sapi yang datang,” ujarnya ditemui di Pasar Pon Ambarawa, Rabu (21/5/2025).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal dan menjamin bahwa hewan yang masuk ke pasar dalam keadaan sehat. Hidayat menegaskan, bila ditemukan indikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sapi akan langsung dikeluarkan dari area pasar.
“Kalau sekadar sakit ringan, seperti masuk angin, tetap tidak boleh masuk ke dalam area, walaupun kita masih toleransi,” tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan sejauh ini, ditemukan beberapa kasus sapi sakit namun bukan PMK.
“Hari ini satu ekor sapi yang sakit juga tidak kami izinkan masuk meskipun tidak terindikasi PMK,” jelasnya.
Terkait transaksi penjualan, Hidayat menyebutkan harga sapi sehat dan layak potong berkisar antara Rp50.000 hingga Rp52.000 per kilogram hidup. Sementara untuk sapi yang kurang gemuk harganya sekitar Rp46.000 hingga Rp47.000 per kilogram hidup.
Untuk volume kunjungan, saat ini rata-rata mencapai 450 ekor sapi per hari menjelang Idul Adha. Jumlah ini meningkat dibanding hari biasa yang berkisar antara 300 hingga 350 ekor. Ia memprediksi puncak kunjungan akan terjadi pada Sabtu Pon mendatang dengan kemungkinan lebih dari 500 ekor sapi yang masuk ke pasar.
“Biasanya lonjakan tertinggi terjadi di Minggu Pon atau Sabtu Pon. Kita perkirakan dua Pon ke depan akan ada lonjakan besar,” tutupnya. (win)