Pasca kejadian, pemerintah desa setempat segera berkoordinasi dengan Polsek, Koramil serta BPBD Kabupaten Semarang.
“Tadi malam warga dibantu petugas dari Polsek, Koramil, ormas dan relawan setempat langsung melakukan pembersihan pohon yang tumbang. Sedangkan hari ini dilaksanakan upaya perbaikan rumah warga dan fasilitas umum lainnya,” paparnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
“Bantuan berupa bahan makanan juga telah disalurkan oleh BPBD serta ormas setempat. Kami juga mendirikan posko darurat bencana di balai desa untuk memudahkan koordinasi,” timpalnya.
Sementara Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya menyatakan, hasil prakiraan cuaca BMKG menunjukan Kabupaten Semarang masih berpotensi turun hujan hingga hari ini (22/10/2021), dengan kecepatan angin berkisar 10 – 20 km/jam.
Merujuk hasil analisa InaRISK, Kabupaten Semarang memiliki potensi risiko cuaca ekstrim dengan kategori sedang hingga tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan. Mengingat masa peralihan musim (pancaroba) dapat memicu terjadinya potensi resiko bencana hidrometrologi yang dipicu faktor cuaca”, kata dia. (win)