Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah merespons keluhan warga tentang banyaknya jalan berlubang di wilayah Kota Semarang. Ia telah memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan penambalan beberapa jalan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman terutama kepada pemudik yang akan datang dan melintas ke ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
Namun, tidak semua jalan rusak di wilayah Kota Semarang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang saja. Ada juga jalan yang rusak yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat, terutama yang berada di Jalur Pantai Utara Jawa Tengah.
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu, telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk melakukan perbaikan jalan yang kewenangannya ada di bawah Pemprov Jateng, termasuk jalan-jalan milik Pemprov dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Beberapa jalan yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi antara lain Jalan Brigjen Sudiarto, kemudian dari BKT (Sungai Banjir Kanal Timur) hingga Penggaron, Jalan Gunungpati-Cangkiran. Mbak Ita meminta Pemprov Jawa Tengah untuk melakukan perbaikan dan penambalan pada jalan-jalan tersebut yang berlubang.
Sementara itu, jalan nasional yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat seperti Jalan Mangkang dan Jalan Arteri Yos Sudarso juga mengalami kerusakan. Mbak Ita meminta agar jalan-jalan nasional yang berlubang tersebut bisa dilakukan penambalan sementara menghadapi arus mudik Lebaran. Pasalnya, jika tidak segera diperbaiki, maka akan mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) telah berencana untuk melakukan perbaikan dengan betonisasi, tetapi pengerjaannya akan dilakukan setelah Lebaran 2023. Oleh karena itu, Mbak Ita meminta agar penambalan dilakukan sebelum Lebaran mengingat arus mudik yang banyak.