RASIKAFM.COM | TENGARAN - Indonesia saat ini menjadi salah satu negara penghasil tanaman bonsai terbesar di dunia selain Jepang dan Tiongkok. Tanaman Bonsai asal Indonesia saat ini banyak diminati oleh beberapa negara di dunia, khususnya Belanda.
Namun siapa sangka, produsen tanaman bonsai dan pengekspor keseluruh dunia ini ternyata berasal dari Kabupaten Semarang, tepatnya didesa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Adalah CV.EBI. (Exotic Bonsai Indonesia) sebuah perusahaan yang bergerak di ekspor bonsai keluar negeri.
perusahaan ini juga selektif dalam memilih bibit tanaman bonsai yang akan diekspor. Karena sisi Keunikan dan kecantikan seni pohon bonsai menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Tidak terkecuali masyarakat Eropa. Hal itu terbukti dengan banyaknya permintaan ekspor bonsai dari Indonesia.
“Satu-satunya perusahaan yang menjadi pengekspor bonsai dari Indonesia saat ini adalah Exotic Bonsai Indonesia. Perusahaan ini sudah memiliki pasar hampir di semua daratan Eropa. Mulai dari Belanda, Spanyol, Jerman, Italia, Belgia dan lain-lain. Bahkan sudah masuk pasar Timur Tengah seperti Abu Dhabi dan Dubai” ungkap General Manager CV Exotic Bonsai Indonesia Yohan Irawan.
Dirinya menyebut permintaan bonsai pasar Eropa tidak pernah surut. Sebab di Eropa masih jarang ditemui pohon dari tropis.
“Sebulan kadang dua kali pengiriman, kadang tidak mengirim tapi di bulan berikutnya kirim lebih banyak. Sekali kirim bisa mencapai 2.000 pohon. Tergantung siklus perawatan dari petani,” beber Yohan kamis (25/5/2023).
Diakui produk bonsai yang paling diminati dipasaran eropa seperti jenis Vicus, Arabica, Tamarin, Streblus, Bougenville, dan Cemara. Total ada sekitar 30 jenis bonsai yang di kirim dari Exotic Bonsai Indonesia ke pasar Eropa.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, kata Yohan, pihaknya bermitra dengan komunitas atau petani bonsai dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Kita ambil dari petani. Mereka memiliki stok secara berkelanjutan, jadi untuk kebutuhan itu bisa tercukupi,” jelasnya.
Dia sengaja mengambil bonsai dari dua daerah tersebut karena sudah memiliki stok yang cukup banyak. Selain itu orientasi mereka juga untuk dijual, tidak hanya sekedar hobi untuk diikutkan kontes.
Sebelum di kirim, bonsai dari petani harus dipindahkan dari media tanah ke pasir Malang. Sebab standar ekspor harus menggunakan pasir tersebut.
“Kemudian dipindahkan ke pot yang pendek. Jadi akar-akarnya itu dipotong. Kita tunggu sampai 2,5 bulan. Jika sudah benar-benar hidup, baru bisa kita kirim,” jelas dia.
Produk dari Exotic Bonsai Indonesia, kata Yohan, hanya untuk kebutuhan ekspor. Menurutnya pasar yang diambil dari bonsai dari Indonesia adalah kalangan menengah.
“Kalau kita tahu, bonsai dari Jepang itu harganya udah gila-gilaan. Karna ya memang dari sana bonsai itu. Nah kita masuk di pasar menengah, bersaing dengan China,” ungkapnya.
Saat ini Yohan sedang mempersiapkan bonsai yang akan di ekspor ke Belanda, Jerman, dan Spanyol. Kisaran harga untuk bonsai yang dijual, mulai dari Rp 250 ribu sampai Rp 60 juta.
“Bulan Juni kita akan kirim ke Belanda,” katanya.
Ke depannya pihaknya akan merambah ke pasar Amerika. Sebab permintaan pasar Amerika ada.