UNGARAN – Menjelang tahun politik 2024 potensi disinformasi akan semakin meningkat. Berbagai persoalan yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) tentunya akan melibatkan pihak kepolisian.
Atas dasar itu, personil Polri terutama bidang kehumasan harus bisa menjadi sumber literasi terutama dalam dunia digital untuk meminimalisasi terjadinya gesekan di masyarakat, baik yang disebabkan oleh disinformasi ataupun isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Iqbal Alqudusy menyampaikan tahun 2022 ini sudah memasuki tahun politik meski eskalasinya belum terlalu meningkat dan akan terus naik hingga 2024 mendatang. Oleh karena itu Polri khususnya fungsi kehumasan harus siap meluruskan disinformasi yang terjadi di masyarakat.
“Muaranya setiap persoalan harkamtibmas pasti larinya ke Polri. Oleh karena itu anggota harus dibekali wawasan yang tepat untuk meng-counter berita hoax, terlebih isu SARA yang berpotensi muncul jelang tahun politik,” ujarnya usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Bidhumas Polda Jateng TA 2022 dengan tema Humas Polri Sebagai Pusat Literasi Digital dalam Bidang Kamtibmas di The Wujil Resort and Convention Center, Bergas, Selasa (30/8/2022).
Dikatakan Iqbal, belajar dari pengalaman tahun 2019 lalu maka pihaknya berkomitmen untuk menangkal segala bentuk informasi hoax dan politik identitas.
“Kita harus mampu menjadi ‘mesin pendingin’ di tengah derasnya arus informasi terutama di dunia digital. Wawasan harus terbuka, maksimalkan fungsi literasi,” terangnya. (win)
Bidhumas Polda Jateng melaksanakan kegiatan FGD bertema Humas Polri Sebagai Sumber Literasi Digital dalam Bidang Kamtibmas di The Wujil Resort and Convention Center, Bergas, Selasa (30/8/2022). (Foto/win)