RASIKAFM.COM | UNGARAN - Ponijah (60), warga Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Barat sumringah saat mendapat uang sebesar Rp100 ribu dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Jumat (30/6/2023).
Ia sedang berbelanja keperluan pijat di Pasar Bandarjo, Ungaran tiba-tiba didatangi sang menteri yang kemudian membagikan uang kepadanya. Ponijah yang memang berprofesi sebagai tukang pijat ini mengaku akan menggunakan uangnya untuk membeli beras.
“Rasanya senang. Mau buat ‘nempur’ beras, karena di rumah beras habis. Suami saya juga kena stroke, 5 tahun nggak bisa jalan,” ujarnya.
Di sisi lain, Zulkifli Hasan menjelaskan tujuan kedatangannya di Pasar Bandarjo adalah untuk mengecek secara langsung harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Dikatakannya, harga beberapa komoditas seperti daging ayam dan telur masih cukup tinggi.
“Harga daging ayam 1 ekor Rp38 ribu, dada masih Rp40 ribu memang masih agak tinggi. Telur juga satu kilo Rp30 ribu, di atas harga eceran tertinggi Rp28 ribu. Kalau bawang, cabai, dan daging sapi masih stabil,” ungkapnya.
Masih tingginya harga daging ayam dan telur itu menurut Zulhas (sapaan akrabnya) disebabkan kelangkaan stok di pasaran. Saat momen natal, tahun baru, dan lebaran kemarin harga relatif murah karena stok melimpah.
“Saat ini jumlah terbatas. Peternak perlu waktu untuk mengembalikan stok. Mudah-mudahan 2 -3 minggu lagi harga sudah stabil,” terangnya.
Terkait kegiatannya membagikan uang kepada para pedagang dan pengunjung pasar, ia mengungkapkan hal itu murni untuk keperluan belanja.
“Kalau saya ke pasar ketemu pedagang sekadar tanya-tanya harga tapi nggak beli kan kasihan. Makanya saya beli daging ayam 10 kilo, daging sapi 10 kilo, tapi mau bawa pulang repot. Ya sudah dibagikan ke ibu-ibu yang belanja,” paparnya.
Zulhas juga mengimbau, agar masyarakat berbelanja ke pasar tradisional. Sebab, selain harga yang relatif ekonomis hal itu juga dapat membantu keberlangsungan pedagang kecil dan UMKM.
“Mari masyarakat kembali berbelanja ke pasar rakyat. Selain ada seni tawar menawar, juga membantu ekonomi para pedagang kecil,” tandasnya.
Sementara, anggota Panwaslu Kecamatan Ungaran Barat Aulia Hidayatul Chusna mengatakan kegiatan bagi-bagi uang yang dilakukan Zulhas bukan sebuah pelanggaran. Sebab menurutnya hal itu murni untuk keperluan belanja.
“Tidak ada unsur kampanye, karena pas bagi uang juga tidak mengajak masyarakat untuk memilih. Atribut partai juga tidak ada,” urainya. (win)