Acara Sekarang: 15:00 - 20:00

Kelana Kota Sore

Bersama: Yulius A - Gretha Putri

KAWAN PEMANDU JALAN

Day: Januari 28, 2021

Epidemolog Australia Desak Lokcdown Pulau Jawa, Ganjar: Tidak Mudah, Itu Statement Teori!
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowohttps://rasikafm.com/wp-content/uploads/2021/01/28-17-1.mp3 RASIKAFM – Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai satu juta. Sejumlah pihak mendesak...
Langgar Aturan PPKM, Pemkot Semarang Akan Cabut Izin Usaha
Petugas Gabungan Kota Semarang segel tempat usaha yang tidak menaati aturan pada PPKM lalu.  (Foto/IST) https://rasikafm.com/wp-content/uploads/2021/01/28-16-1.mp3 RASIKAFM – Pemerintah Kota Semarang...
Merapi Erupsi, Ganjar: Masyarakat Pengungsi Aman, Terjaga & Terkontrol
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada Rabu, 27 Januari 2021. (Foto: Istimewa) https://rasikafm.com/wp-content/uploads/2021/01/28-14-1.mp3 RASIKAFM – Gunung Merapi mengalami erupsi besar pada...
Yayasan Baitul Mal PLN UP3 Salatiga Salurkan 100 Paket Sembako Untuk Warga Yang Terdampak Covid-19
Manager PLN UP3 Salatiga, MW. Wahyu C. Prasetyo menyerahkan bantuan kepada Walikota Kota Salatiga, Yuliyanto, S.E  atas nama Gugus Tugas Pencegahan Covid-19RASIKAFM – (Salatiga, 19/01/2021) PT....

POPULER

Desa Nyatnyono, yang terletak di lereng puncak Suroloyo di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai destinasi wisata religi yang menarik. Di sini, terdapat makam waliyullah Hasan Munadi dan putranya, Hasan Dipuro, yang menjadi pusat perhatian masyarakat sebagai leluhur dan penyebar agama Islam. Selain makam, desa ini juga memiliki peninggalan sejarah berupa Masjid Subulussalam dan Sendang Kalimah Toyyibah yang dihormati oleh warga setempat.
Melihat Sejarah Sendang Kalimah Toyyibah Nyatnyono, Mata Air Keramat Peninggalan Waliyullah Hasan Munadi
tabung gas
Pedagang Eceran di Salatiga Keluhkan Penghapusan Distribusi Gas 3 Kg
Keberadaan Terminal Bus Tingkir di Kota Salatiga kini tidak hanya menjadi tempat transit penumpang, tetapi juga wadah bagi aktivitas kesenian, seperti yang terjadi pada grup keroncong modern Sawoeng Sworo Solotigo yang lahir di terminal tersebut sekitar Mei 2024.
Lahir dari Terminal Tingkir, Kelompok Keroncong Modern Sawoeng Sworo Solotigo, Kini Makin Eksis