RASIKAFM.COM | TUNTANG – Koordinator Presidium KAHMI Kabupaten Semarang Nafis Munandar saat sosialisasi MBG dan peluncuran portal pengaduan MBG yang diinisiasi KAHMI Kabupaten Semarang menjelaskan jika peluncuran portal pengaduan terkait kasus Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah saat ini sudah mendesak dilakukan.
Untuk itu KAHMI melakukan sosialisasi program MBG di hadapan pihak SD, SMP, komite sekolah, dan stakeholder terkait se-Kabupaten Semarang di Banyumili Tuntang, Minggu (19/10/2025) siang.
Nafis Munandar menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan anggota DPR RI Muh Haris dari FPKS dan Badan Gizi Nasional (BGN).
”Selain solsiasisai, KAHMI meluncurkan platform pengaduan jika MGB tak sesuai kriteria baik kuantitas maupun kualitas. Pihaknya melihat belum ada platform pelaporan yang bisa menjadi jalur pengaduan terkait day to day penyaluran MBG,” papar Nafis yang juga anggota DPRD Kabupaten Semarang dari PKS ini.
Dijelaskan, dalam portal pengaduan bernama lapor.kawalmbg.org itu, memungkinkan wali murid, guru, dan siswa melapor jika ada MBG yang mencurigakan.
”Portal langsung bisa didownload. Seluruh identitas pelapor kami rahasiakan.
Sementara ini portal untuk wilayah Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Salatiga. Daerah lain bisa menduplikasi portal ini,” kata Nafis.
Menurutnya kehadiran portal ini berupaya memitigasi menuju Indonesia zero accident.
Jika ada laporan di portal, KAHMI akan segera forward ke dinas terkait.
Nafis lebih lanjut mengatakan, pihaknya meminta kepada guru, kepada wali murid dan murid sendiri untuk tidak takut-takut di dalam melaporkan program MBG.
Program MBG lanjut Nafis memerlukan pengawasan dan adanya kejadian keracunan itu memperlihatkan kurangnya input dari murid dan wali murid terkait program MBG.
Sementara itu Deputi Program Kerja Sama dan Edukasi BGN Ari Yulianto menegaskan, pihaknya terus mengedukasi masyarakaat bahwa program MBG ini perlu dukungan masyarakat.
”Di BGN sudah ada website pengaduan sifatnya nasional.Kami mengapresiasi apa yang dilakukan KAHMI Kabupaten Semarang yang membuat portal khusus pengaduan MBG agar tak terjadi accident. Ini inisiatif yang bagus,” kata Ari Yulianto.
Dijelaskan, Presiden Prabowo menginginkan zero accident. Sudah ada 32 juta penerima manfaat MBG.
Dari jumlah itu ada 4.000-an kasus keracunan atau 0,009 persen.
”BGN memberi sanksi SPPG yang ada kasus keracunan, hingga mereka bisa memenuhi SOP.
Ke depan ada pembatasan jumlah penerima manfaat MBG hanya 2.500 penerima,” tegas Ari.
Anggota DPR RI Muh Haris mengatakan, program MBG ini perlu didukung karena menyediakan makanan sehat bergizi supaya anak-anak sehat dan konsentrasi di sekolah.
”Kami tak hanya memberikan anggaran tapi turun langsung memantau agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. MBG ini juga menggerakkan ekonomi warga karena suplay bahan makanan tentu dari masyarakat pelaku usaha,”kata Haris.