Berdasarkan data Sepanjang tahun 2021 tercatat 10 ibu meninggal. Delapan diantaranya dikarenakan virus korona. Selain itu, 29 bayi dilaporkan meninggal.
Untuk persentase balita stunting di tahun 2020 sebesar 9,59 persen. (target <14 persen) dan tahun 2021 sebesar 10,54 persen. Diatas target yakni kurang dari 12. Data itu merupakan cerminan situasi kesehatan Ibu dan Anak di Kota Salatiga sampai dengan akhir tahun 2021.
“Untuk lebih meningkatkan angka kesehatan ibu dan anak, maka tenaga kesehatan dituntut terus mengembangkan kompetensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat, ” tegas Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat membuka Pembukaan Pembelajaran Audit Maternal Perinatal (AMP) pada kasus kematian ibu dan bayi Kota Salatiga, di Ruang Plumpungan Setda Kota Salatiga.
Ia menambahkan, peran tenaga kesehatan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi sangat mendukung derajat kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan apa yang akan dicapai Pemerintah Daerah dalam pembangunan kesehatan baik untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Prevalensi Gizi Buruk dan prevalensi stunting.
Langkah ini harus dilakukan dengan baik untuk mewujudkan kewajiban pemerintah daerah dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. “Oleh sebab itu, tenaga kesehatan dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi yang berkualitas dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak sehingga diharapkan bisa berinovasi dalam pemberian layanan,” tambahnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Kota Salatiga Suparli menambahkan, dari kegiatan tersebut akan didapatkan data kematian ibu, bayi dan balita, mengulas dan menganalisa kematian, ketersediaan tenaga kesehatan, dan prosedur pemberian layanan kesehatan.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah perwakilan dari organisasi IDI dan IBI, komunitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Ibu dan anak, praktek mandiri bidan, dan tim dari DKK Kota Salatiga.