UNGARAN – Satu dari 38 kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang terindikasi varian Omicron. Hal itu diketahui dari hasil sampel Whole Genome Sequencing (WGS) yang bersangkutan.
“Informasi terakhir yang kami peroleh ada satu yang terindikasi Omicron, gejalanya ringan. Saat ini sedang menjalani karantina di rumah isolasi terpusat,” jelas Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (2/2/2022) malam.
Atas hal itu pihaknya memerintahkan kepada Satgas Covid-19 tingkat desa/ kelurahan untuk melakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan yang bersangkutan.
“Saya perintahkan untuk melakukan pelacakan terhadap kontak erat. Ini masih nunggu hasilnya seperti apa,” ujarnya.
Diakui Ngesti dalam beberapa minggu terakhir terjadi peningkatan kasus aktif Covid-19 di wilayahnya. Data per hari Rabu (2/2/2022) terdapat penambahan 11 kasus sehingga total kasus Covid-19 berjumlah 38 orang.
“Ada yang warga sini (Kabupaten Semarang), ada yang pendatang, kemudian perantau yang pulang kampung juga ada,” kata dia.
Pihaknya juga menginstruksikan agar kembali mengaktifkan Satgas Jogo Tonggo untuk bergerak melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Kita lihat perkembangannya seperti apa. Satgas Covid-19 tingkat kabupaten hingga desa juga harus bergerak untuk meningkatkan kedisiplinan mematuhi prokes,” urainya.
Selain itu Ngesti juga mengingatkan kepada masyarakat untuk membatasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Selain itu bagi lembaga pendidikan juga diminta untuk senantiasa melakukan pengawasan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang saat ini masih berlangsung.
“Kami tidak melarang kegiatan, melainkan membatasi. Jangan sampai menimbulkan kerumunan. Kemudian untuk sekolah jika ada temuan kasus segera hentikan PTM untuk sementara,” tegasnya.
Ngesti menambahkan, saat ini pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang melalui seluruh puskesmas telah melaksanakan upaya tracing setiap hari untuk memastikan ada tidaknya kasus positif Covid-19 di masyarakat. Selain itu percepatan vaksinasi tahap 1,2, booster dan anak juga terus digenjot.
“Masing-masing dari 26 puskesmas minimal tracing 40 orang setiap hari. Kemudian bagi yang terpapar, dilakukan tracing minimal 15 orang yang kontak erat. Selanjutnya untuk vaksinasi juga terus kita kejar, baik optimalisasi tahap 1 dan 2 maupun akselerasi vaksinasi booster dan anak,” tandasnya. (win)