UNGARAN – Patroli dan pengawalan skala besar dilaksanakan oleh Polres Semarang menyusul maraknya aksi lempar batu yang terjadi dalam kurun waktu satu minggu terakhir di ruas tol Semarang-Solo. Sasaran aksi pelemparan itu meliputi truk, mobil pribadi dan armada bus.
Ratusan personel dilibatkan untuk mengawal bus penumpang yang melintas di ruas tol dari arah Solo menuju Semarang guna menjamin keamanan dan keselamatan dalam perjalanan.[irp posts=”44164″ name=”Insiden Lempar Batu, Kapolres Semarang: Tiga Terduga Pelaku Sudah Teridentifikasi, Usia Masih Remaja”]
Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika menyampaikan sebanyak 16 tim telah dibentuk dan ditugaskan untuk memberikan pengawalan kepada bus, terutama bus AKAP. Kegiatan itu sebagai salah satu upaya antisipasi terjadinya aksi pelemparan batu di ruas tol wilayah hukum Polres Semarang.
“Satu tim terdiri dari satu perwira dan dua anggota, mereka ikut naik ke dalam bus untuk mengawal penumpang,” jelasnya di sela-sela kegiatan pengawalan, Kamis (20/10/22) malam.
Dikatakan Yovan, pengawalan dimulai dari gerbang tol Boyolali di KM 482 sampai dengan rest area Pendopo di KM 456 arah ke Semarang. Hasil analisis dan evaluasi, terdapat beberapa titik rawan pelemparan batu mulai KM 459, 460, 462 serta seluruh penggal ruas tol.
“Kami juga sudah memetakan sebanyak enam titik akses jalan di sekitar tol yang bisa dilalui masyarakat umum. Itu kita intensifkan (penjagaan) untuk memberi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,” paparnya.
Yovan menambahkan, kejadian tersebut sudah menjadi atensi Kapolda Jateng. Sehingga pihaknya berkomitmen untuk mengungkap siapa pelakunya.
“Jajaran Ditreskrimum Polda Jateng juga ikut membantu kami dengan melakukan penjagaan bersama TNI dan masyarakat di setiap overpass (jalan layang), mulai malam ini hingga nanti pukul 03.00 pasukan kita tarik kembali,” imbuhnya.
Sedangkan untuk terduga pelaku, seperti diberitakan sebelumnya beberapa korban pelemparan batu telah dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan yang didapat, korban sempat melihat beberapa orang yang diduga pelaku pelemparan di sekitar jembatan Barukan, Kecamatan Tengaran yang berjumlah tiga orang dan diperkirakan berusia remaja.
Kemudian, langkah pencegahan yang dilakukan adalah dengan menambah kamera CCTV dan lampu penerangan di overpass yang menjadi lokasi pelemparan batu. (win)