RASIKAFM.COM | UNGARAN – Puluhan bendera dan sejumlah atribut milik PDI Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Semarang dirusak dan dirobohkan secara paksa oleh orang tidak dikenal (OTK). Lokasi yang menjadi sasaran perusakan itu di daerah Kalirejo, Ungaran Timur dan Lingkungan Bugisan, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang, perusakan itu diketahui pada hari Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. Adapun data bendera PDIP dan banner yang dirusak dan hilang di kawasan Kalirejo mulai dari depan kafe 4U sampai dengan exit tol Ungaran. Kemudian di ruas Jalan MT Haryono, serta depan Balai Kelurahan Kalirejo.
Menurut penuturan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang Bondan Marutohening, pemasangan bendera itu dilakukan sejak tanggal 5 Januari 2023 dalam rangka HUT ke-50 PDIP. Mulai dari DPC hingga tingkat desa diperintahkan memasang bendera di beberapa lokasi, mulai dari tempat umum hingga rumah para kader partai.
“Ternyata ada laporan yang masuk ke saya bahwa terjadi perusakan dan pencopotan paksa bendera (PDIP). Jumlahnya belum dihitung secara pasti, yang jelas puluhan. Yang di Kalirejo sebenarnya ada bukti rekaman CCTV-nya, tapi saya belum mendapatkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi di ruang pimpinan DPRD Kabupaten Semarang, Kamis (12/1/2023).
Kemudian untuk perusakan yang terjadi di wilayah Bugisan, lanjut Bondan, ada indikasi dirusak menggunakan senjata tajam berupa parang atau golok. Sebab, terlihat dari bekas tiang bendera seperti tertebas.
“Kalau melihat dua kejadian itu, ada unsur kesengajaan. Kami sangat menyayangkan hal itu,” ucapnya.
Atas hal itu, pihaknya sudah membahasnya secara internal apakah perlu melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Di sisi lain, ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang untuk menelusuri rekaman CCTV yang ada di Kalirejo guna menemukan pelakunya.
“Harapan kami, peristiwa ini tidak terjadi lagi. Dikhawatirkan ada potensi konflik sehingga memancing suasana menjadi panas. Kalau memang ada yang keberatan dengan pemasangan (bendera), sampaikan saja langsung ke kami. Pasti akan kami tertibkan sendiri,” terangnya.
Ditanya apakah peristiwa itu ada kaitannya dengan tahun politik 2024, Bondan menambahkan pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti.
“Tapi kalau memang tidak ada kepentingan politik, buat apa sampai merusak begitu,” tandasnya. (win)