RASIKAFM.COM | SALATIGA - Siapa yang menduga, ternyata siswa-siswi SMK Negeri 2 Salatiga pioner pembuatan sebuah smart card.
Kartu Pelajar Multifungsi yang terhubung ke Aplikasi Mobile wali murid. Hal Ini dipertontonkan para siswa-siswi SMK Negeri 2 Salatiga di tengah kunjungan Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Dr. Ir. Kiki Yuliati, jumat 4.8.2023 sore.
Dalam kunjungannya, Kiki sangat mengapresiasi peran PT Teknologi Kartu Indonesia yang telah menggandeng dunia pendidikan khususnya anak didik untuk terjun langsung ke dunia usaha.
“Adanya kerjasama PT Teknologi Kartu Indonesia berkantor pusat di Salatiga, inilah yang kita maksud dengan pendidikan vokasi yang berkualitas,” ungkap Titik.
Dimana, anak-anak didik bukan hanya membayangkan dunia tapi terlibat langsung bagaimana membuat smart card ini.
Ia pun salut dengan adanya Kartu Pelajar Multifungsi. Ia menilai, keberadaan kartu ini sangat bagus karena merupakan (kartu) masa depan.
Dimana, siswa-siswi SMK Negeri 2 Salatiga mengerjakan sendiri pembuatannya.
“Dan ini juga bukan pekerjaan yang coba-coba. Melainkan bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan nyata. Praktikum kalau gagal ‘enggak’ ada yang marahin, ‘nggak’ ada yang yang perlu mereka khawatirkan. Tapi kalau ini ‘kan’ harus bener, karena para siswa-siswi ini harus memenuhi permintaan pelanggan. Artinya, anak-anak ini telah masuk ke industri,” bebernya.
Kembali, Titik mengungkapkan bahwa kerjasama antara SMK Negeri 2 Salatiga dengan PT Teknologi Kartu Indonesia merupakan pembelajaran bagi siswa. Selain menanamkan rasa tanggung jawab, pada siswa juga dituntut untuk berinovasi.
“Ketika mereka diminta mengerjakan sesuatu misalnya, kalau mesin kan dia kerjakan aja tapi kalau dia manusia dia berpikir kayaknya kalau diginiin bagus ya, kalau diginiin kan kreatifitasnya muncul. Itu yang kita doa support-nya,” imbuhnya.
Sementara, Direktur Utama PT Teknologi Kartu Indonesia Arief Arinto menjelaskan bahwa keunggulan Kartu Pelajar Multifungsi tidak hanya terhubung ke Aplikasi Mobile wali murid saja.
Kartu ini diakuinya, wali murid juga dapat mengatur dan memonitor penggunaan kartu oleh si anak selaku pemegang kartu.
“Produk dan solusi tersebut telah digunakan oleh 1.000 lembaga pendidikan dan dibantu dipasarkan oleh 10 bank nasional (BNI, BSI, BRI, Danamon, Muamalat, BTN Syariah, Bank DKI, Bank Jabar Syariah, Bank Jatim Syariah, dan Bank NTB Syariah),” terang Arief.
Smart card ini juga bisa dipakai sebagai kartu pelajar identitas, kemudian kartu absensi, kartu transaksi hingga kartu parkir.
Bahkan, kartu yang telah dicetak lebih dari 400 ribu an lembar itu juga bisa digunakan terhubung ke perpustakaan.
“Pokoknya semua yang memungkinkan dengan kartu ini. Dan dalam perjalannya, kami juga mengembangkan ke kamera sehingga orang tua bisa ngatur dari jajan anaknya, berapa kemudian SPP di dikeluarkan,” imbuhnya.