RASIKAFM.COM | SEMARANG - Masih tingginya angka Kemiskinan, pendidikan rendah, pekerjaan tanpa upah, beban ganda, perkawinan anak, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, perdagangan perempuan, stereotipe, gizi, akses terhadap kepemilikan tanah, dan masalah perempuan dengan kedaulatan pangan. Inilah persoalan yang masih terus terjadi di Indonesia.
“Mirisnya benar -benar dihadapi oleh mayoritas perempuan di seluruh Indonesia. Masalah-masalah hak asasi manusia ini bahkan secara jelas sudah menghambat, menghalangi dan membatasi kepemimpinan perempuan di Indonesia baik di nasional, provinsi, kabupaten /kota dan di desa.” demikian pernyataan Ketua BKOW Provinsi Jateng, sekaligus Ketua Panitia Kongres Perempuan Nasional 2023, Hj Nawal Arafah Yasin.
Saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Perempuan Nasional 2023, di Auditorium Prof Soedarto Undip, 24 Agustus 2023, Nawal mengatakan Indonesia punya pahlawan perempuan.
“Ada Cut Nyak Dien dari Aceh, Martha Crhistina Tiahahu dari Maluku, RA Kartini dari Jepara, Dewi Sartika dari Jawa Batrat, Maria Walanda Marawis dari Minahasa, Laksamana Malahayi dari Aceh, Fatmawati Soekarno dari Bengkulu, Nyai Ageng Serang dari Puwodadi, Ande Deppu Maraddia Balanipa dari Polewali Mandar dan banyak lagi perempuan-perempuan yang memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengorbankan kemapanan, harta, keluarga, dan nyawa untuk Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” sebut Nawal
Perempuan di Indonesia Belum Memperoleh hak-haknya Sebagai Warga Negara, Karena pengalaman hidup sebagai perempuan dari usia anak, remaja, dewasa hingga lanjut.
Sementara itu dalam kongres kali ini melibatkan lebih dari 1000 peserta dari 24 provinsi di Indonesia, Konggres Perempuan Nasional selama 3 hari kedepan, akan membahas masalah terkait kepemimpinan perempuan dalam tata kelola pemerintahan; perempuan dan kedaulatan pangan; kebijakan adil gender dan penghapusan kekerasan; perubahan iklim dan energi bersih; serta isu terkait perempuan dengan media dan kebudayaan.
“Kita sangat berharap perempuan akan mampu bersepakat menghasilkan perumusan yang berarti. Konggres Perempuan Nasional akan menghasilkan rekomendasi penting untuk negara.”tutupnya