RASIKAFM.COM | UNGARAN – Perum Jasa Tirta (PJT) I mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi potensi krisis air melalui program mitigasi lingkungan. Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PJT I memberikan satu unit Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) dan 10 sumur resapan untuk warga Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
“Bantuan ini kami alokasikan di wilayah hulu Sungai Jratunseluna untuk mendukung pengelolaan air yang lebih baik,” ujar Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).
Menurut Milfan, IPAH bertujuan memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih, sementara sumur resapan membantu menstabilkan air tanah dan mencegah banjir.
“Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko krisis air bersih, sedimentasi, dan erosi di hulu WS Jratunseluna,” jelasnya.
Selain itu, Milfan mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya air (SDA) demi keberlanjutan lingkungan. “Mari bersama-sama melindungi lingkungan demi keberlanjutan air di masa depan,” imbuhnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PJT I memiliki tanggung jawab sosial dalam mengelola lima wilayah sungai besar, yakni WS Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna, WS Serayu Bogowonto, dan WS Toba Asahan.
Tak hanya di Semarang, program TJSL PJT I sebelumnya telah menyasar masyarakat di Tulungagung, Jawa Timur, dengan memberikan bantuan IPAL Biogas dan fasilitas sanitasi di WS Brantas. Langkah ini, menurut Milfan, sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang TJSL BUMN serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2023.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pengelolaan pendapatan perusahaan, khususnya dari Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA),” pungkasnya.
Dengan program ini, PJT I berharap dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menghadapi tantangan krisis air. (win)