RASIKAFM.COM | UNGARAN – Pasca penahanan tujuh tersangka oleh Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak dan produk di PT Pertamina pada Senin (24/2/2025), berbagai opini masyarakat terkait pembelian BBM di SPBU Pertamina mulai muncul. Salah satu isu yang mencuat adalah pembelian BBM Ron 92 (Pertamax) yang sebenarnya merupakan hasil campuran dari Ron 90 (Pertalite) melalui proses blending di depo.
Opini yang berkembang di kalangan konsumen mengarah pada kekecewaan karena mereka merasa mendapatkan BBM Pertamax yang tidak murni.
Pantauan Tribunjateng.com di SPBU 44.505.06, Jalan Ahmad Yani Ungaran, Kabupaten Semarang pada Kamis (27/2/2025) menunjukkan, antrean pembeli BBM jenis Pertamax di pulau pengisian terlihat cukup panjang. Dalam kurun waktu satu jam, antrean tetap stabil dengan lima hingga enam motor yang mengisi BBM.
Salah satu pengguna Pertamax, Reza Gustav mengaku tetap melakukan pembelian di SPBU Pertamina karena pertimbangan kemudahan.
“SPBU-nya kan menjamur, ada di mana-mana,” kata dia.
Meski begitu kalau ada operator BBM selain Pertamina dan lokasinya tak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, ia akan beralih operator.
“Misalnya Shell atau Repsol, saya lebih milih ke sana. Apalagi setelah ada isu BBM oplosan ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, menyatakan hingga saat ini jumlah pembelian Pertamax di Jawa Tengah tidak mengalami penurunan.
“Belum ada penurunan,” ungkap Taufiq singkat.
Untuk diketahui, Pertamina Patra Niaga melalui keterangan tertulisnya menegaskan bahwa tidak ada pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax. Kualitas Pertamax dipastikan sesuai dengan spesifikasi pemerintah, yakni RON 92. Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina adalah produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, di mana Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat telah sesuai dengan ketentuan pemerintah. (win)