RASIKAFM.COM | SALATIGA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga bakal menggelar debat pertama untuk Pemilihan Wali Kota Salatiga (Pilwalkot) Salatiga pada Selasa (29/10/2024) ini.
Dalam debat pertama ini, KPU membatasi pada tema perbaikan tata kelola pemerintahan dan birokrasi menuju pelayanan publik yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Komisioner KPU Kota Salatiga Wahyu Budi Utomo. Dia menyebut, untuk tema debat ini telah melalui serangkaian proses yang dilakukan oleh tim penelis.
“Rencananya debat perdana itu akan digelar di Hotel Laras Asri, Kota Salatiga dan akan disiarkan secara live.
Debat akan terbagi dalam enam segmen dengan durasi total waktu yang telah kita susun paling lama 180 menit,” kata Wahyu Senin (28/10/2024).
Dijelaskan, untuk debat tersebut nantinya diawali dengan pemaparan visi-misi masing-masing calon, kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan oleh tim penelis, saling tanya antar masing-masing calon, dan terakhir adalah kata penutup dari masing-masing calon.
“Untuk panelis kita bekerjasama dengan 10 panelis, terdiri dari kalangan akademisi, profesional di bidangnya, dan tokoh masyarakat. Untuk menjaga netralitas, mereka nantinya akan menyusun pertanyaan sehari sebelum dilaksanakan debat di ruang tersendiri,” ungkap Wahyu.
Untuk memberikan rasa nyaman dalam berjalannya debat, kata Wahyu, pihaknya akan membatasi tim sukses maupun relawan dari masing-masing calon yang diperbolehkan hadir dalam ruang debat.
Masing-masing calon hanya diperbolehkan membawa 50 orang yang telah disediakan id card oleh KPU.
“Untuk relawan maupun simpatisan lainnya nanti bisa menonton lewat streaming yang telah disediakan,” kata Wahyu.
Pada sisi lain, Wahyu menyebut para pasangan calon tidak diperbolehkan melakukan menyerang fisik saat debat nanti. Terutama pada saat tanya jawab antar masing-masing paslon.
“Materi debat tidak boleh keluar dari tema debat. Terlebih menyerang pribadi pasangan calon, atau bentuk black campaign lainnya,” kata Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga mengimbau kepada para relawan dan simpatisan juga tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign. Hal itu ditekankan untuk menjaga kondusifitas penyelenggaraan Pilwalkot Salatiga ini.
“Tetap bersaing dengan cara-cara yang baik dan sesuai. Tidak menggunakan cara-cara yang menyerang pribadi calon yang tentu tidak diperbolehkan,” terang Wahyu.
Caption