RASIKAFM.COM | UNGARAN – Program Serapan Gabah dan Beras (Sergab) yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dinilai sebagai peluang besar bagi petani di Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, mengatakan bahwa program ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui perluasan lahan baku sawah (LBS). Selain itu, petani juga akan mendapatkan kepastian harga panen yang lebih baik.
Menurut Edy, program Sergab merupakan terobosan yang belum pernah ada sebelumnya. Melalui program ini, Bulog diberikan mandat untuk menyerap gabah dan beras dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani.
“Program ini diharapkan dapat memotivasi petani di Kabupaten Semarang untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan produktivitas mereka,” ujar Edy saat ditemui di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (9/4/2025).
Edy menambahkan, dengan adanya program ini, Bulog akan langsung membeli gabah dari petani, sehingga dapat memangkas rantai distribusi pasar dan memastikan harga yang lebih kompetitif.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan untuk meningkatkan sistem pengairan, terutama untuk lahan pertanian tadah hujan. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen per hektare dan indeks produksi pertanian (IP).
“Ini akan memberikan efek positif yang besar bagi petani, karena harga pembelian yang ditetapkan oleh Bulog cukup kompetitif,” lanjutnya.
Edy juga menyebutkan bahwa program Sergab sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Semarang dalam mendorong modernisasi pertanian. Sejak tahun 2024, sejumlah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Kabupaten Semarang telah dilengkapi dengan berbagai alat dan mesin pertanian modern, seperti transplanter, drone untuk pemupukan dan pengendalian hama, mini combine, serta cultivator.
“Dengan adanya alat dan mesin pertanian modern, program ini menjadi peluang besar bagi petani di Kabupaten Semarang untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” tambah Edy. (win)