UNGARAN – Kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang direncanakan berlaku mulai 1 September 2022 telah mencuat. Tak pelak kondisi itu dikeluhkan sejumlah masyarakat pengguna kendaraan, sebab harus mengeluarkan ongkos lebih tinggi.
Pantauan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.505.08 Diponegoro, Ungaran, Kabupaten Semarang pada Rabu (31/8/2022), tampak sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua mengantri untuk mengisi bahan bakar.
Salah satunya adalah Umar (56), seorang sopir jasa angkutan barang. Ia mengaku pasrah dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Ia pun berencana akan menyesuaikan biaya jasa angkut jika harga BBM mengalami kenaikan.
“Ya mau gimana lagi, mau demo ya ndak mungkin. Bisanya juga nanti ikut menyesuaikan tarif jasa angkutnya,” ujarnya saat ditemui di SPBU 44.505.08 Ungaran, Rabu (31/8/2022).
Dijelaskan Umar, saat ini tarif jasa angkutnya mulai dari Rp 100 ribu tergantung jarak dan muatannya.
“Mau nggak mau nanti juga ikut naik (tarifnya). Kalau nggak, bisa tombok,” terangnya.
Pengawas SPBU 44.505.08 Diponegoro Ungaran, Redy mengakui jelang penyesuaian harga jumlah kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU tersebut mengalami peningkatan.
“Kalau peningkatan pasti terjadi hampir di seluruh SPBU. Meski demikian kami tidak membatasi jumlah pembelian,” jelasnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening memberikan tanggapan terhadap rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM. Menurutnya kondisi nasional saat ini memang sedang tertekan, khususnya dari segi ekonomi. Gejolak masyarakat khususnya di Kabupaten Semarang masih dalam tahap wajar, belum terlalu mengkhawatirkan.
“Memang berat kalau bicara soal kenaikan harga BBM. Tapi yang perlu disadari bersama, kondisi negara memang sedang tidak baik-baik saja, bahkan luar negeri pun sama,” urainya.
Politisi PDIP itu juga mengatakan jika rencana kenaikan harga BBM sudah final, maka segera saja ditetapkan nominalnya. Sebab akan menjadi acuan dalam menentukan indeks satuan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“APBD tentu juga akan mengalami penyesuaian. Apalagi kenaikan harga BBM biasanya diikuti dengan kenaikan berbagai bahan yang lain,” tandasnya. (win)