RASIKAFM.COM|SALATIGA – Tanaman Vanili memiliki segudang manfaat bagi kesehatan manusia, bahkan vanili juga dapat digunakan menjadi bahan pembuat kue dan dapat menjadi minyak wangi.
Tidak banyak petani vanili di Salatiga, sampai saat ini ada 50 petani vanili yang tersebar di empat Kecamatan di Salatiga.
Salah satunya, Hermin (54) warga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga berhasil menanam tanaman vanili hingga panen.
Hermin mengatakan bahwa dirinya menanam vanili berawal dari keresahan terhadap tanaman tersebut yang semakin sedikit di Salatiga.
“Awalnya saya tidak sengaja menanam, ada rasa eman terhadap tanaman ini supaya tidak musnah,” kata Hermin.
Dirinya mulai menanam vanili sejak empat tahun lalu sebelum adanya pandemi covid-19 sehingga sampai saat ini sudah dua kali panen.
“Hasilnya lumayan untuk menambah pendapatan apalagi pas kemarin pandemi covid-19,” jelasnya.
Saat ini Hermin sudah memiliki 1500 pohon vanili yang ditanam di lahan seluas 2000 meter.
Petani vanili di Salatiga, lanjutnya, sampai saat ini dirinya sudah merekrut petani sekitar 50 orang yang tersebar di empat Kecamatan di Salatiga.
“Ada 50 orang yang menjadi anggota Asosiasi Petani Vanili Salatiga (APVS) yang terdaftar di Dinas Pertanian Salatiga,” ucapnya.
Menanam vanili, menurutnya sangat mudah mulai dari bibit hingga berproduksi membutuhkan waktu kurang lebih sekitar tiga tahun.
“Dari bibit hingga menjadi tunas butuh 10 minggu,” paparnya.
Setelah tiga tahun, vanili membutuhkan waktu untuk panen sekitar delapan bulan.
“Untuk polinasi atau penyerbukan kurang lebih delapan bulan, lalu kita bisa memtik hasilnya,” katanya.
“Panen vanili biasanya di bulan Juni dan Juli,” imbuhnya.
Merawat tanaman tersebut terbilang mudah, setelah vanili berhasil tumbuh di beri pupuk organik.
Musuh utama dari vanili yakni jamur fusarium, jamur tersebut menyerang bagian akar dan umbi yang menyebabkan penyakit layu pada tumbuhan sehingga tumbuhan mati.
“Antisipasinya, kita bisa semprot dengan pupuk trikoderma,” jelasnya.
Hermin mengungkapkan 80 pohon vanili dapat dapat dipanen dalam kondisi kering mencapai 25 kilogram.
“Satu kilogram vanili kering kualitas bagus harganya mencapai Rp 3-6 juta,” katanya.
Selama ini Hermin memiliki pelanggan vanili berasal dari Perancis, namun dirinya juga mengirim vanili ke Dubai, Malaysia.
“Kalau kirim sendiri itu paling sepuluh kilogram, namun saat permintaan banyak itu harus di ekspor lewat Devindo,” ungkapnya.
Menurutnya setiap orang memiliki harga vanili berbeda karena harga vanili seperti harga emas.
“Vanili biasanya di sebut emas hijau,” ujarnya. ( rief )
Satu pemikiran pada “Hermin Petani Vanili Asal Salatiga Kini Sukses Tembus Pasar Prancis & Dubai”
Selamat pagi bu hermin boleh saya belajar menanam panili