RASIKAFM.COM|SALATIGA – Bappeda Kota Salatiga memberikan penghargaan kepada dosen dan mahasiswa Fiskom UKSW sebagai apresiasi atas kontribusi dalam upaya pencegahanan stunting.
Dalam pertemuan di Ruang Rapat Fiskom, Kepala Bidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat, Bappeda Salatiga, Armita Devi Latifardani, S.E., mengapresiasi kontribusi dosen dan mahasiswa Fiskom UKSW terkait penyusunan Policy Brief Pencegahan Stunting di tujuh kelurahan di Kota Salatiga. “Kerja sama Bappeda dan Fiskom kali ini melalui Mata Kuliah Advokasi, Mediasi, dan Negosiasi pada Semester Ganjil Tahun 2022/2023 kemarin. Dari mata kuliah tersebut kami sangat banyak dibantu untuk memotret kondisi masyarakat khususnya terkait kasus stunting di tujuh kelurahan,” imbuhnya Kamis (26/1/2023).
Mengutip rilis yang dikirim pihak kampus, kolaborasi dalam pencegahan kasus stunting di kota Salatiga, dijelaskan Armita, bukan kali pertama digelar Bappeda bersama Fiskom UKSW Salatiga. Namun, kolaborasi kali ini cukup berbeda karena bisa menghasilkan Policy Brief Pencegahan Stunting.
Dekan Fiskom UKSW Salatiga sekaligus pengampu Mata Kuliah Advokasi, Mediasi, dan Negosiasi, Drs. Daru Purnomo, M.Si., menyebut kolaborasi ini dirancang sebagai bentuk kontribusi Fiskom dalam percepatan penurunan angka stunting. Oleh sebab itu, melalui mata kuliah yang didukung dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Daru Purnomo mengajak mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata.
“Kami menerjunkan 43 mahasiswa di bawah arahan Bappeda ke tujuh kelurahan yakni Randuacir, Tingkir Lor, Blotongan, Kauman Kidul, Kumpulrejo, Noborejo, dan Kecandran untuk melihat lebih dekat kasus stunting yang terjadi selama satu semester. Dari situ dihasilkan policy brief yang kemudian pada saat diseminasi disaksikan oleh pihak kelurahan. Harapannya hal tersebut dapat menjadi salah satu pedoman penurunan angka stunting sesuai dengan arahan Pj Walikota Salatiga pada 2024 mencapai nol persen,” jelasnya.
Rr. Sri Rejeki Anggraeni Kartodinoto, salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini merasa sangat bersyukur karena banyak manfaat yang diperoleh. Salah satunya disebutkan oleh mahasiswi Program Studi Sosiologi Angkatan 2020 ini jika dirinya kini menjadi tahu sejumlah cara mencegah stunting.
“Seperti dalam video pencegahan yang saya susun bersama rekan satu tim, kami fokus dengan pencegahan sejak usia remaja. Akan lebih baik jika generasi muda sudah paham bahaya stunting dan mempersiapkan rencana pernikahan dengan matang,” ujar gadis yang akrab disapa Anggi ini.