UNGARAN – Komisi D DPRD Kabupaten Semarang mendesak agar kerusakan di sejumlah fasilitas pendidikan akibat gempa tektonik di Ambarawa dan sekitarnya bisa segera ditangani. Selain faktor keamanan bagi warga sekolah, hal itu menyusul tak lama lagi akan dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS).
“Hasil monitoring kami terdapat tiga gedung sekolah yang terdampak hingga mengalami kerusakan, masing- masing SDN Kupang 01, SDN Lodoyong serta SMPN 3 Ambarawa,” ungkap Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Joko Sriyono saat dikonfirmasi, Senin (1/11/2021).
Disampaikan Joko, khusus di SMPN 3 Ambarawa bangunan di lantai tiga mengalami kerusakan. Plafon ruang kelas ambrol akibat guncangan gempa tektonik.
“Karena atapnya runtuh, maka ruang kelas tersebut harus dikosongkan. Takutnya bila masih dipakai untuk kegiatan belajar mengajar bisa membahayakan untuk Kegiatan belajar mengajar (KBM),” urainya.
Joko menambahkan total ada lima ruang kelas di SMPN 3 Ambarawa yang harus dikosongkan sementara dan untuk KBM pihak sekolah sementara melaksanakan jam pembelajaran tatap muka (PTM) secara bergiliran.
“Jadi untuk PTM di sekolah, sementara ini ada yang masuk kelas pagi, siang dan sore, sesuai dengan jadwal yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan ruang kelas SMPN 3 Ambarawa mengalami kerusakan pada bagian dinding dan plafon akibat guncangan gempa tektonik.
Delapan ruang tersebut meliputi tiga ruang kelas di lantai dua yakni VII D, VII E dan VII F dan lima ruang kelas lainnya yakni VIII A sampai dengan VIII E di lantai tiga. (win)