UNGARAN – Sambil sesekali menenangkan buah hatinya, Slamet Riyanto (30) bersama istrinya Tri Mulyani (24) tampak dengan sabar mengganti popok kedua bayinya yang baru berusia tiga minggu. Pasangan suami istri itu harus menerima takdir bahwa Arya dan Arka, anak kedua dan ketiganya terlahir kembar siam.
Ditemui di rumah sederhananya di Dusun Garat Lor RT 03 RW 21 Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, Slamet yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu bercerita mengenai keadaan buah hatinya.
“Kondisi kehamilan istri saya normal, seperti ibu hamil pada umumnya. Pada usia kandungan tiga bulan, istri saya sempat mengalami pendarahan. Saat mendapatkan penanganan, baru diketahui kalau bayinya kembar,” ungkapnya.
Diakui Slamet, selama masa kehamilan trimester pertama ia rajin memeriksakan kandungan istrinya di bidan desa setempat.
“Kata bu bidan semuanya sehat dan normal. Jenis kelamin yang satu cowok, yang satunya nggak kelihatan karena ketutupan katanya,” ujar Slamet.
Hingga memasuki usia kandungan trimester ketiga, Slamet dan istrinya masih rajin kontrol ke Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali.
“Saat USG pada usia kehamilan 8 bulan, dokternya bilang harus segera ada tindakan pada kandungan istri saya. Sehingga istri harus dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi Surakarta untuk menjalani operasi caesar,” kata dia.
Akhirnya pada tanggal 25 Agustus 2021, lahirlah buah hatinya namun dalam kondisi kembar siam.
“Arya dan Arka kondisinya dempet pada bagian dada hingga perut. Memang rezekinya dari Gusti Allah seperti ini, harus tetap disyukuri,” ungkapnya haru.
Mengetahui kondisi bayinya kembar siam, Slamet segera berkonsultasi dengan dokter.
“Alhamdulillah kedua tangan dan kaki lengkap, organ pencernaan juga ada dua pasang. Jantungnya juga ada dua, cuma kata dokter salah satunya agak bermasalah,” jelas Slamet.
Mengenai rencana operasi pemisahan, Slamet mengatakan masih harus menunggu dua bulan lagi.
“Berat bayinya kan juga masih kurang saat ini. Dua bulan lagi baru bisa menjalani CT Scan untuk mengetahui kondisi organ dalamnya seperti apa, baru dokter bisa memutuskan dioperasi atau tidak,” terangnya.
Diakui Slamet, seluruh biaya pemeriksaan dan perawatan anaknya ditanggung oleh pemerintah. Meski demikian, kebutuhan anaknya juga masih harus dipikirkan.
“Saya minta doanya saja supaya anak saya dua-duanya ini sehat dan selamat,” pungkasnya. (win)