RASIKAFM.COM | UNGARAN – Desa Jatirunggo di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, menjadi saksi perjalanan inspiratif Gus Rosyid, seorang perajin gaun yang sukses menembus pasar nasional. Usaha yang ia bangun sejak 2019 kini berkembang pesat, meski awalnya penuh liku, termasuk pernah tertipu hingga harus menjual mobil.
Abdurrosyid, yang akrab disapa Gus Rosyid, bersama istrinya mengelola Fass Production, produsen gaun yang menjadi andalan untuk pesta dan perayaan tahun baru. Pada momen pergantian tahun 2024-2025 kemarin, permintaan membludak hingga mencapai 700 gaun per hari, jauh di atas rata-rata harian 300 gaun.
“Proses pembuatannya tidak mudah karena setiap gaun memiliki model unik. Perajin kami harus memiliki keahlian tinggi untuk menjahitnya dengan presisi,” ujar Gus Rosyid, Sabtu (4/1/2025).
Dengan lebih dari 50 perajin yang digaji di atas rata-rata, Gus Rosyid memastikan setiap gaun dikerjakan secara teliti. Salah satu produk andalan adalah gaun broklat velvet, yang menjadi favorit pelanggan.
Namun, kesuksesan ini bukan tanpa tantangan. Pada awal usahanya, Gus Rosyid pernah ditipu pembeli yang tidak membayar pesanan, mengakibatkan kerugian Rp60 juta.
“Saat itu, saya terpaksa menjual mobil untuk menutup kerugian. Gaun sudah saya kirim, tapi tidak dibayar,” kenangnya.
Kini, Fass Production telah memiliki ratusan model gaun, hasil dari kreativitas desain yang terus dikembangkan. Strategi bisnis juga diubah, dari memenuhi pesanan khusus pelanggan menjadi menawarkan desain yang sudah tersedia, sehingga pembeli harus menyesuaikan pilihan.
“Alhamdulillah, pemasaran melalui berbagai platform daring dan media sosial telah menjangkau konsumen di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Gus Rosyid berharap keahlian para perajinnya dapat menjadi bekal jika mereka ingin membuka usaha sendiri.
“Semoga mereka bisa sukses, baik tetap bersama kami maupun mendirikan bisnis sendiri,” tutupnya.
Seorang perajin gaun di sana, Irianti (40), mengaku bahwa dirinya bekerja sambil belajar membuat berbagai macam gaun.
“Ini soalnya kan beda-beda terus, ya, setiap modelnya. Pertama dipahami dulu, dipelajari caranya, kemudian baru langsung menjahit,” katanya. (win)