RASIKAFM.COM | UNGARAN — Warga Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, meminta pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Panjang. Pendangkalan sungai yang semakin parah dikhawatirkan menimbulkan banjir saat musim hujan.
Sungai Panjang yang mengalir dari wilayah Bandungan menuju Danau Rawa Pening kini mengalami sedimentasi dan penumpukan sampah. Kondisi itu menyebabkan aliran air meluap hingga nyaris melewati talud pembatas saat hujan deras, seperti terjadi pada Jumat (7/11/2025) sore.
“Aliran dari atas sekarang tidak hanya membawa air, tapi juga lumpur dan sampah. Akibatnya sungai makin dangkal,” kata Sekretaris Desa Bejalen, Rina Fatkhiyati, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, luapan air kerap merendam permukiman di RT 7 serta lahan pertanian di sekitar muara Danau Rawa Pening. Sekitar lima hektare sawah terdampak dan menyebabkan puluhan petani merugi karena gagal panen.
“Dalam kondisi normal, satu hektare sawah bisa menghasilkan sekitar 10 ton gabah. Tapi tahun ini banyak yang gagal panen karena sawah terendam,” ujarnya.
Selain merusak lahan pertanian, luapan Sungai Panjang juga menggerus talud di beberapa titik. Tinggi talud yang semula sekitar empat meter kini berkurang menjadi sekitar dua meter akibat sedimentasi.
“Kalau tidak segera diperbaiki, air akan terus meluap. Normalisasi perlu dilakukan sepanjang dua kilometer, dari ujung utara hingga selatan desa,” tambah Rina.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan di daerah hulu agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
“Kalau di atas tidak dijaga, lumpur dan sampah tetap terbawa ke bawah, dan kami yang menanggung akibatnya,” ungkapnya. (win)