RASIKAFM.COM | UNGARAN – Memasuki masa peralihan musim (pancaroba), beragam bencana hidrometeorologi berupa hujan deras disertani angin kencang, banjir, dan tanah longsor berpotensi terjadi. Seperti yang dialami oleh warga Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang pada Sabtu (4/11/2023) petang kemarin, di mana sedikitnya 44 rumah atau bangunan rusak akibat diterjang hujan lebat disertai angin kencang.
Menyikapi hal itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan, dengan pergeseran cuaca yang tidak menentu seperti saat ini pihaknya telah melaksanakan koordinasi dengan pemangku wilayah dalam hal ini camat.
“Kita buat group whatsapp (wa) untuk mempercepat komunikasi dan melakukan mitigasi bencana. Setiap hari kita update prakiraan cuaca dari BMKG lalu dishare langsung ke camat, sehingga bisa ditindaklanjuti ke desa/ kelurahan,” ujar Alex (sapaan akrabnya) saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Kemudian langkah yang kedua, lanjut Alex, membangun komunikasi dengan seluruh relawan yang ada di 19 kecamatan baik secara forman dan non-formal terkait kondisi di lapangan. Tujuannya agar jika terjadi bencana, dapat segera tertangani.
“Kami juga siagakan anggota dengan personel lengkap. Kemudian ada tim reaksi cepat sebagai tim aju (pendahulu), sisanya yang lain standby monitor 24 jam,” jelasnya.
Dari segi sarana dan prasarana, pengecekan peralatan pendukung juga telah dilakukan. Secara umum, kondisinya terbilang bagus dan siap digunakan.
“Yang kondisinya kurang memadai, kita perbaiki sehingga pada saatnya nanti bisa digunakan untuk melayani masyarakat,” urainya.
Alex mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi tersebut. Terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan Sumowono, Banyubiru, Pabelan, Bringin, Bandungan serta Bancak.
“Berdasarkan data dan peta rawan bencana, kejadian bencana di Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun kita beri perhatian, itu jadi warning utama teman-teman di kecamatan sebagai bentuk antisipasi,” pungkasnya. (win)