Menurutnya, pemahaman santri terhadap dunia jurnalistik akan sangat bermanfaat bagi perjuangan dan dakwah saat ini dan di masa mendatang.
“Metode dakwah baik bil maqola (lisan) maupun bil kitabah (karya tulis) sangat membutuhkan keterampilan literasi yang mumpuni. Kemampuan linguistik para santri dapat menunjang profesi pendakwah serta penulis yang menjadi pilihan profesi populer di antara para santri,” jelasnya.
Pihaknya berharap, selain bisa mewadahi minat dan bakat menulis para santri, KSM juga bisa secara kontinyu meningkatkan kemampuan anggotanya dalam membuat tulisan atau berita.
“Minimal memudahkan kami dalam menyusun agenda upgrading ke depan,” imbuhnya.
Para peserta pelatihan mengaku sangat senang dapat menimba ilmu jurnalistik langsung dari para jurnalis aktif ini.
“Materi tentang teknik membuat berita, membuat judul, lead, isi berita dan mencari angle foto ini sangat bermanfat. Ini akan membuat majalah dinding kami menjadi semakin bagus,” kata Muhammad Riza Masrukhan, salah satu santri PP Al Mas’udiyyah Blater. (win)