RASIKAFM.COM | SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia Perwakilan Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta sejumlah pemangku kepentingan bergotong royong memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak. Selain itu, jaringan irigasi di wilayah Karangtengah (Demak) juga tengah direvitalisasi untuk mempercepat pemulihan produksi padi dan menjaga kestabilan harga pangan.
Dalam kegiatan tersebut hadir Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Plh Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia, perwakilan Kementerian Pertanian, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten.
Dampak Banjir dan Upaya Pemulihan
Demak dan Grobogan merupakan dua dari lima besar lumbung padi di Jawa Tengah, dengan kontribusi produksi masing-masing sebesar 7,98% dan 10,12%. Namun, curah hujan tinggi serta sedimentasi saluran irigasi menyebabkan 1.039 hektare sawah di dua wilayah tersebut tergenang—787 ha di Demak dan 252 ha di Grobogan.
Sebagai tanggapan, Kementerian Pertanian mendistribusikan benih padi sebanyak 13.625 kg untuk Grobogan (545 ha) dan 28.450 kg untuk Demak (1.138 ha). Bank Indonesia mendukung melalui penyediaan alat pertanian seperti pompa air, rice transplanter, serta rumah burung hantu (Rubuha) guna menekan serangan hama dan mempercepat pemulihan produksi.
Jaga Ketahanan Pangan dan Inflasi
Plh Kepala BI Jateng, Nita Rachmenia, menekankan pentingnya kerja sama semua pihak demi menjaga ketahanan pangan. Inflasi Jawa Tengah pada Juni 2025 tercatat 2,20% (y-on-y), naik dari bulan sebelumnya. Sektor makanan, minuman, dan tembakau menyumbang andil inflasi terbesar, termasuk komoditas seperti beras dan cabai.
Revitalisasi irigasi juga terus dilakukan dengan dukungan alat berat dari BBWS dan kerja padat karya masyarakat untuk memperbaiki saluran dan jalan usaha tani.
Komitmen Bersama Hadapi Dampak Iklim
Sinergi berbagai pihak ini menjadi bagian dari langkah adaptif terhadap perubahan iklim, khususnya dalam menghadapi risiko banjir yang bisa mengganggu produksi pangan. Pemerintah provinsi, kabupaten, dan mitra strategis berkomitmen menjaga pasokan beras, menstabilkan harga pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan ekonomi lokal. (hrs-wd)